Achmad Mardiansyah's Journal

Ini lanjutan dari artikel sebelumnya tentang dunia kerja, dimana saya memberi kuliah umum di sebuah kelas. para mahasiswa cukup antusias bertanya seperti apa dunia kerja itu. bahan cerita ini adalah dari teknik industri, namun ini adalah hal yang umum yang dapat terjadi pada semua jurusan. berikut dialognya:

mahasiswa: kak, katanya lulusan teknik industri itu bisa masuk kemana aja (posisi mana aja), betul ngak?

Saya: betul. bisa kerja apa aja.

mahasiswa: tapi ternyata, katanya ada juga yang tidak bisa dimasuki oleh teknik industri.

saya: iya. tentu saja.

mahasiswa: (sambil bingung…) trus gimana kak?

saya: saya juga jadi bingung, hehehe… lalu yang dimaksud seperti apa ya? anda itu bertanya atau mau ngasih tau?  dan “katanya” itu kata siapa? (sambil bingung juga…)

mahasiswa: ya itu kak, katanya. saya juga cuman denger aja. menurut kakak gimana?

dalam hati, “walah, bener2 deh ini mahasiswa culun banget. buat pernyataan ngak jelas, buat pertanyaan pun ngak jelas juga, bikin bingung. kebanyakan maen kali yak?” hehehe. komentar saya,

tentang lulusan teknik industri yang bisa kemana aja, ya tentu saja itu betul. ada yang kerja jadi kasir, ada yang buka toko, ada yang jadi dosen, nagih kredit, jualan voucer, buka warnet, marketing produk, jadi programmer, jadi sysadmin, makelar tanah, makalar rumah, dll. ngak masalah toh? saya pun kemudian bercerita tentang rekan saya lulusan teknik elektro yang bekerja sebagai debt collector.

tentang lulusan teknik industri yang tidak diterima perusahaan, ya tentu saja ada yang ditolak, so what gitu loh?. kan tidak semua organisasi butuh teknik industri.  prinsip utama orang melamar kerja adalah mengerti betul tentang requirements lowongan kerja. udah jelas2 yang dibutukan adalah programmer berpengalaman, sedangkan anda baru lulus kuliah dimana belajar program pun tara (tidak pernah). ya tentu pasti ditolak mentah2 kalo ngelamar. udah jelas2 yang diperlukan adalah HLR comissioner, anda dengan background nol melamar, ya udah pasti ditolak.

mahasiswa: tapi kan bisa aja coba2 kak?

saya: udah pernah coba ngelamar kerja blom?

mahasiswa: hehehe belum kak.

saya: hehehe (sambil senyum)… kalo ngelamar kerja itu yang smart, bukan membabi buta. pelajari requirementnya baru kemudian kirim lamaran. beberapa lowongan memang tidak spesifik membutuhkan skill tertentu, jadi anda bisa ikut serta didalamnya. misal penerimaan PNS, management trainee, atau sejenisnya. namun perlu diingat, lowongan seperti ini, yang daftar pasti berjubel, karena sifatnya general, akan lebih baik jika anda punya skill khusus yang membuat anda beda dengan saingan anda.

kesimpulan, dalam dunia kerja, yang diperlukan adalah prinsip meet the requirements. sehingga dalam implementasinya, dari perusahan perlu mencantumkan requirements orang yang dibutuhkan, sedangkan dari sisi pelamar, perlu mempelajari dengan seksama requirements yang diberikan.

jaman sekarang, penduduk tambah banyak, yang nganggur juga banyak, dan lapangan kerja tidak seimbang dengan laju penduduk (ya kalo seimbang, ya ngak ada yang nganggur toh?), sehingga para lulusan perlu fleksible. bekerja mencari nafkah tidak harus sesuai dengan jurusan anda, bisa jadi anda lebih berhasil pada sektor yang lain.