Bedanya lecture, tutorial, dan lab
Bagi yang akan kuliah di australia, anda perlu mengetahui bedanya lecture, tutorial, dan lab. Ini penting karena anda akan melakukan kegiatan ini selama studi di sana. OK langsung aja kita bahas bedanya lecture, tutorial, dan lab:
1. Lecture
Lecture itu sama seperti kuliah kalau di Indonesia. jadi para siswa datang ke sebuah ruang kelas pada jadwal yang ditentukan, kemudian lecturer (teacher/pengajar) kemudian masuk dan memberikan materinya via slide presentasi. Lecture biasanya 1 arah (tidak seperti dialog yang 2 arah) namun tentu kita dapat bertanya juga ke lecturer. Jika yang ambil mata kuliah tersebut banyak, kuliah diadakan di ruangan besar yang bisa menampung sampai 200 orang. gambar diatas adalah salah satu contoh kegiatan lecture di UNSW.
Tergantung gaya pengajarnya, ada yang formal (baik penampilan maupun gaya bicaranya) ada juga yang casual banget, hehehe (pake celana pendek, sendal jepit, baju tshirt). Yang jelas para pengajar disana sangat mengerti apa yang diajarkan dimana minimal kualifikasi untuk menjadi pengajar adalah PhD (S3).
Tidak seperti indonesia yang membedakan penyebutan siswa, mahasiswa, dll. Dalam bahasa inggris semua dipanggil sama yaitu student. Kecuali UNSW ADFA, semua student disini pakaiannya bebas, mau formal atau casual tidak masalah. Tidak ada absen-absenan disini, mau datang kuliah atau tidak ya tanggung jawab masing-masing, yang jelas harus submit tugas / ujian.
2. Tutorial
Tidak seperti lecture yang atu arah, tutorial ini bersifat dialog. Dibuat dalam kelompok yang lebih kecil, biasanya membahas study kasus, diskusi, membahas soal / homework, konsultasi tentang tugas, atau tanya-jawab. Tutorial adalah kegiatan pendukung lecture, jadi tidak berdiri sendiri. ada mata kuliah yang mempunyai tutorial, ada juga yang tidak.
Orang yang memberikan tutorial disebut tutor, biasanya mahasiswa S3, atau pengajar itu sendiri.
Kalau di indonesia, mungkin kegiatan ini disebut responsi. idealnya sih membahas studi kasus seperti kegiatan tutorial yang dijelaskan diatas. namun sayang sekali, ketika kuliah di indo dulu, responsi hanya berisi pembahasan soal-soal tanpa membahas lebih dalam tentang materi tersebut.
3. Lab
Kegiatan lab biasanya berisi praktek yang mendukung pemahaman sebuah materi. yaah seperti proof of concept gitu, misal ketika mengambil kuliah network technologies, kita ada lab untuk crimping cable, observe routing path, analisis TCP windows size algorithm dengan protocol analyser (wireshark), sampai membuat socket programming. Jadi lab disini jangan dibayangkan lab disini seperti kursus komputer, cisco, atau lainnya.
Kalau di indonesia sering disebut praktikum. Beda praktikum di aussie dan indonesia sudah ditulis disini.
Terima kasih telah membaca 🙂