Achmad Mardiansyah's Journal

Manage your knowledge by writing it

Archive for the ‘cross-culture’ Category

Apa bedanya apartment: studio, 1 bedroom, 2bedroom, dan shared?

with 8 comments

Ada rekan yang bertanya ke saya tentang jenis2 apartment seperti pada judul tulisan ini.

Ini adalah pertanyaan wajar mengingat apartment memang belum lazim di indonesia. Bagi rekan2 yang akan berencana tinggal diluar negeri baik untuk keperluan studi atau pekerjaan, pengetahuan ini adalah perlu karena apartment adalah hal yang umum diluar sana.

Jawaban singkat: perbedaannya terletak pada livingroomnya (ruang keluarga).

  • jika living room jadi satu dengan kamar tidur, namanya studio apartment. jadi makan disitu, tidur disitu, kerja disitu, masak/nyuci disitu juga. misal: ini. Bagi penghuni studio, penggunaan sofabed adalah hal yang lazim. sofabed adalah sofa yang dapat dijadikan bed biasanya dengan cara dilipat. contohnya bisa lihat disini.
  • jika ada 1 kamar khusus untuk kamar tidur yang terpisah dari livingroom itu namanya 1 bedroom apartment
  • jika ada 2 kamar kusus untuk kamar tidur yang terpisah dari livingroom itu namanya 2 bedroom apartment.
  • untuk model shared apartment, setahu saya tidak ada model fisik apartment yang seperti ini. shared apartment adalah salah satu jenis akomodasi dimana ada bagian yang di-share dengan penghuni lainnya. misal: livingroom, kitchen, toilet, bathroom, balcony. 2-bedroom/3-bedroom apartment adalah yang paling sering dijadikan shared-accomodation. untuk shared apartment, sebaiknya tinggal dengan orang yang kita kenal dengan baik.

semoga membantu bagi pembaca

Written by Achmad Mardiansyah

September 20th, 2010 at 10:48 am

Barbeque di australia

without comments

sekedar share pengalaman di australia…

orang oz terkenal suka makan makanan segar. salad, steak, dan lainnya. mereka juga suka barbeque yaitu memanggang makanan (biasanya daging) di sebuah tempat pembakaran, atau di sebuah plat yang panas.

barbeque yang dalam bahasa slang australia adalah barbie, adalah tradisi yang kental melekat dalam masyarakat australia. setiap perayaan, ulang tahun, celebration, atau acara kumpul2 hampir dipastikan ada BBQ. ketika mahasiswa baru datang di kampus, biasanya school atau unit kegiatan mahasiswa mengadakan BBQ dihalaman kampus untuk para anggotanya.

karena masyarakatnya suka bbq, pemerintah australia sampai membuat tempat BBQ gratis yang tersedia 24/7 di tempat2 umum. misal taman atau pantai. jadi kita tinggal bawa daging, dateng ke tempat pemanggangan, tekan tombol agar pembakarannya nyala, trus bakar deh. selesai bakar2an ya plat BBQnya harus dibersihkan dong.

sebuah tips, kalo BBQ sebaiknya bawa spatula agar ngebersihin platnya lebih gampang. juga platnya disiram soda (mis: cocacola) agar sisa2 dagingnya yang menempel cepat bersih.

sebaiknya daging dimarinade dulu seharian agar rasanya lebih enak. bumbu marinade ada macem2. kadang ditoko daging juga menyediakan jasa marinade ketika kita pesan daging BBQ ke dia.

daging untuk barbeque bisa berupa ayam, beef, lamb, pork, sausages, dll.

untuk daging ayam, kadang bete juga nunggunya karena daging ayam harus dimasak sampai matang supaya enak. kalo kambing & sapi kan bisa setengah mateng.

btw, harga daging disini murah loh. satu paket daging dari seekor domba full, harganya sekitar 20AUD, itu udah dipotong sebesar ukuran BBQ dan udah dimarinade. cuba bandingkan dengan harga seekor domba di indo…

jangan lupa juga bawa salad, kentang, chips serta makanan pendukung lainnya biar BBQ jadi tambah nikmat… nyam-nyam…

happy barbie…

Written by Achmad Mardiansyah

August 29th, 2010 at 12:52 am

Pendapat saya tentang orang muslim yang memelihara anjing

with 4 comments

Beberapa hari belakangan, di milis komplek griya ihsani yang saya ikuti, ada topik tentang memelihara anjing bagi seorang muslim. Ini dikarenakan salah satu warganya yang kebetulan ngontrak di rumah saya, memelihara anjing. Inti dari tulisan ini adalah pandangan saya tentang anjing. ditulis dalam bentuk script agar mudah dipahami. jika ada yang kurang tepat silahkan memberi masukan disini. Read the rest of this entry »

Written by Achmad Mardiansyah

July 22nd, 2010 at 12:41 am

Pengalaman tinggal di Australia (Sydney)?

with 2 comments

Masih lanjutan artikel sebelumnya,

“Seperti apa tinggal di Australia khususnya sydney?”

hmm seperti apa yah? yang jelas kehidupan di sydney ada yang sama dan ada yang beda dengan negara lain. beberapa hal tentang kehidupan di sydney:

  • Sydney adalah kota busniss dan turis, sehingga banyak festival atau acara disana.buat yang suka dengan festival, sydney adalah tempatnya.
  • Sebagai kota turis, banyak tempat yang bisa dikunjungi. sebernernya tempatnya sih biasa aja. cuman di make-up dengan baik kemudian di dukung dengan marketing yang gencar sehingga jadi object tujuan turis.
  • orang sydney ramah & baik. asal kita berani ngomong aja, mereka mau membantu orang asing.
  • jarang sekali ditemui orang refill tabung gas untuk masak. karena umumnya rumah2 disini menggunakan gas melalui pipa. pada umumnya tabung gas digunakan orang untuk barbeque. cerita tentang BBQ bisa dilihat disini
  • australia menggunakan system 2 mingguan (fortnightly) untuk aktivitasnya. misal bayar sewa setiap 2 minggu, gajian juga dibayar setiap 2 minggu.

tulisan lainnya ada di kategori australia.

Written by Achmad Mardiansyah

May 28th, 2010 at 3:15 pm

Go indo! gue orang Indonesia…

without comments

Sebuah buah film pendek yang menceritakan kisah seorang mahasiswa yang baru dateng ke melbourne untuk studi. Dia juga ingin mencari suasana yang beda dengan Indonesia terutama kota Jakarta. Tapi apakah kota Melbourne seperti apa yang dia bayangkan?
check it out:

note:
situasi yang sama dapat anda temukan juga di kota lain di aussie.

intinya:
ngak perlu malu dengan status orang indo, ngak perlu mengeluh dengan
indo, simply because masih banyak hal yang baik dari indo.
angkat tanganmu untuk indonesia!

Written by Achmad Mardiansyah

May 16th, 2010 at 11:40 am

Telapak kaki yang berkeringat, bau badan, dan deodorant

without comments

deo

Ini ada beberapa cerita tentang keringat & bau badan. Tips ini saya dapatkan setelah melakukan project/research terhadap saya sendiri. hehehe 🙂

Backgroundnya begini, telapak kaki saya ini bawaannya sering berkeringat, terutama jika memakai alas kaki yang tertutup (misal: sepatu) tanpa memandang cuaca. Jadi meskipun diluar ada salju dan dinginnya bukan main, telapak kaki saya tetap berkeringat. aneh…

Setelah trial & error, ternyata untuk mengatasinya adalah mudah, yaitu dengan mengoleskan deodorant di telapak kaki. deodorant yang sering dipakai di ketiak itu loh… kenapa deodorant? karena cuman ini yang manjur. penggunaan bedak hanya membuat kaus kaki anda kumal, kotor, dan malah tambah bau.

Untuk bau badan, kadang ketika berkeringat membawa ransel, bakteri jadi berkembang lebih banyak pada bagian bahu dan punggung dimana bagian ini adalah tempat tali ransel dikaitkan. efeknya ya bagian tersebut menjadi lebih bau. solusinya cukup oleskan deodorant pada bagian tersebut sebelum memakai ransel. lumayan efektif kok.

kesimpulan: deodorant bukan hanya dipake di ketiak saja, tapi bisa juga untuk bagian yang lain.

selamat mencoba

Seperti apa Easter di Sydney (Australia)?

with one comment

Seperti Indonesia, Hari Easter/paskah adalah libur nasional di Australia. asiik… hehehe :-p
Liburan Easter dimulai pada hari jumat (great friday), kemudian sabtu (easter saturday), minggu (easter sunday), dan senin (easter monday). jadi hari seninnya adalah libur… xixixixi.

Nah biasanya, kebanyakan universitas di Australia sekalian memanfaatkan libur ini sebagai semester break. jadi masuk kuliah lagi hari senin depannya (1 minggu setelah easter monday).

Selama easter & mid-break, banyak acara/festival yang dapat diikuti. Umumnya sih, festival musik. Ada juga gathering dan sale. intinya, cari aja informasi di sekitar kampus atau website pemerintah. ada juga acara untuk anak2.

Mirip dengan perayaan hari besar di Indonesia, easter di sydney juga dimeriahkan dengan tradisi kue & makanan. yang paling umum adalah:

  • easter pancakes. seperti ini 
  • easter eggs. seperti gambar ini: .telur easter yang dicat warna warni. biasanya sih tinggal beli dari toko… hehehe repot & belepotan kalo ngecat sendiri.
  • easter bunny. ini biasanya coklat berbentuk kelinci. banyak dijual di supermarket.
  • hot cross bun. ini berupa roti yang berisi kismis atau bahan lainnya, berwarna coklat atau putih. dijual dalam bentuk paket (6 buah). lumayan buat makan pagi. hehehe. saat easter, biasanya pada sale, jadi jangan lupakan kesempatan ini.. nyum nyum…

Easter Pelajaran berharga yang kita dapat ketika easter di Australia adalah sedia makanan sebelum hari tersebut. kenapa? tidak seperti di Indonesia dimana mall & supermaket rame banget pada hari raya, di Australia, toko2 besar & supermarket pada tutup selama easter. kaciaaan deh kita… hehehe btw, toko2 kecil / toko2 asia gitu biasanya pada buka kok, timing yang tepat karena saingan berkurang… :-p

beberapa foto:

Buat yang baru dateng ke aussie, inga inga… sedia makanan sebelum easter…

status kewarganegaraan untuk anak yang lahir di australia

with 22 comments

Anak saya, azzikri sydney yudhananda lahir di sydney, australia akhir september 2009 kemaren.

Beberapa komentar/pertanyaan yang sering dilontarkan oleh orang indo:

  • wah lahir di australia yah, enak dong bisa dual citizen? pake paspor apa ni?
  • dapet baby bonus ngak? (baby bonus adalah bantuan dana dari australian gov buat buat bayi yang lahir disana. besarnya sekitar 5000AUD. wow!!)
  • bagaimana status kewarganegaraan untuk anak yang lahir di australia?

Dari situs kjri-sydney, dijelaskan bahwa indonesia memang telah mendukung dual-citizenship (terbatas) sejak 1 agustus 2006 untuk anak dibawah 18 tahun. dimana pada umur 18 tahun sang anak harus memilih citizenshipnya.

info dari kjri tidak cukup untuk mengambil kesimpulan, maka kita perlu gali lagi dari sisi australia. saya berinisiatif untuk menelpon immi australia. berikut ini percakapannya:

me : hello, my baby was born in sydney, australia, 2 months ago. i wanna know, weather the baby is eligible to apply an australian citizenship?
immi: right, are you the father of the baby?
me : yes
immi : how long have you been here and what is your job?
me : i’m a student and just arrived in june this year.
immi : is one of the parents hold australian citizenship or permanent resident?
me : no
immi : well, then i’m afraid that you can’t apply. it is eligible if one of the parents is PR (permanent resident) or citizen of australia.
me : right, thank you.

kesimpulan:

  • dual-citizenship dapat berlaku efektif jika kedua negara mendukung.
  • meskipun australia adalah negara yang menganut “ius soli” (kewarganagaraan seseorang sesuai dengan tanah kelahiran), tetapi terdapat syarat untuk mendapatkan kewarganegarannya.
  • jika pengen punya baby yang bisa dual citizenship, maka lihat syarat diatas. you know what i mean… 😉 hehehe
  • baby bonus diberikan untuk PR / citizen.

semoga berguna bagi yang membaca…

Menjadi pemulung di Australia (sydney)

without comments

Jadi pemulung di Sydney? iya. kenapa tidak?

Sebenernya ini adalah istilah kita bagi orang yang mungut barang yang di dump (dibuang) sydney.

Jadi ceritanya, orang2 di australia biasanya suka naruh barang yang ngak dipake di luar rumahnya. biasanya ditaruh diluar pagar. biasanya sih barangnya rusak/model lama. namun kadang masih berfungsi dengan baik atau rusak cuman dikit. yah tinggal di utak-atik dikit lah…

kadang jika ada orang yang pindah rumah, pada hari tersebut mereka meletakkan barang2 yang ngak dipake didepan rumahnya. nah barang2 tersebut nanti akan diambil petugas kebersihan untuk dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir). nah sebelum barang2 itu diangkut, kita seleksi dulu hehehe…

barang2nya lumayan loh, pengalaman beruntung ketika mungut:

  • dapet sofa yang masih bagus
  • vacuum cleaner. saat dipake rada macet, namun setelah diutak-atik itu karena filternya udah penuh.
  • model ADSL
  • meja
  • toaster
  • sepeda. heh sepeda? iya, sepeda dibuang bro. lumayan daripada beli baru yang harganya 80USD.
  • kereta bayi. lumayan…
  • piring, gelas, sendok/garpu
  • matress

untuk diketahui, yang suka mungut ternyata bukan hanya orang asia loh, bule2 itu juga suka mungut. jadi, bertambahlah saingan kita.

tips: kudu rajin jalan2 disekitar perumahan, dan manfaatkan dumping day.

dumping day adalah hari khusus yang ditentukan oleh city council dimana hari itu adalah hari membuat barang. petugas city council akan berkeliling untuk membersihkan rumah2 penduduk. nah sebelum petugas datang, kita samperin itu barang2. orang mendump juga beralasan, karena bisa kena denda kalo nge-dump selain dumping day. hehehhe

ini contoh dumpingnya:

Written by Achmad Mardiansyah

October 6th, 2009 at 11:28 pm

is she married?

with 5 comments

once upon a time in a hospital in sydney…
saya dateng sendirian untuk register istri saya untuk melahirkan disana.
setelah ditanya macem2 tentang biodata.
sang receptionist nanya: “is she married?”
saya pun bengong beberapa lama & menjawab: “yes, of course!! i’m her husband!”
trus dia reply, “well, some people don’t”. sambil nerusin ngetik dengan cuek.
saya langsung sadar…

ini sydney pak…. bukan bandung…

hehehehe :-p

Pengemis & penodong di Sydney…

with 2 comments


Kalo di indo, udah jadi pemandangan umum dimana ada peminta2 atau pengamen yang maksa. Alesannya sih macem2, ngak punya uang transport, baru dicopet, anak sakit, dll. Padahal kalo dilihat fisiknya, mereka berusia produktif, ngak sakit, bahkan pernah saya liat abis ngamen/ngemis pada rokokan, SMS, dan ada yang nyetel MP3 juga. halah halah…

Di Brisbane / Sydney, para pengemis juga ada loh. ya sapa lagi kalo bukan bule2 itu. Mulai dari yang pake style lusuh, sampe yang anak2 sekolahan gitu.

Kalo yang pake style lusuh, biasanya orangnya rada tua gitu, tempat nongkrongnya pasif, disekitar CBD tempat banyak orang yang lalu lalang. biasanya dia duduk di pojokan gitu, naruh kaleng tempat minta uang, kadang sambil bawa papan/karton yang ada tulisannya. misal “HOMELESS people” atau “need your help”, atau kata2 lainnya… dibeberapa negara juga ada yang lucu2 & kreatif loh… lihat disini. dan jangan salah, dari berita yang saya denger, para pengemis ini nyimpan uangnya di bank loh… hehehe

Kalo yang rada muda, ini biasanya gentayangan kalo udah mulai gelap. kalo yang ini lebih aktif, dia yang ngedatangein target. tempat favorit untuk nongkrongnya biasanya tempat yang rada sepi, misalnya di gang gitu, area dekat stasiun, jalan2 sepi dekat UNI, taman, dll seperti ini. Tipe yang beginian biasanya berkelompok. jadi yang satu nodong, trus ada lagi temennya yang nokrong di ujung jalan sebelah sono. mereka saling kontek2an gitu. ceileh, gaye… terkoordinir bangets…!! jadi kalo ada petugas dateng, mereka kompak pada kabur. motifnya beragam, mulai dari minta duit supaya bisa pulang naik kereta, bus, dll, sampai ada yang nodong pake pistol. seyeeemmm…!!

Saya pernah mencicipi kelompok yang kedua ini ketika di Brisbane. waktu itu udah rada malem, dan saya keluar dari stasiun kereta untuk lanjut naik bus. langsung aja dihadang oleh beberapa anak teenager yang minta2 duit buat beli tiket pulang. hmm… saya pun cari akal. hehehe akhirnya saya pura2 gagap, sambil bilang, “no english, no english” sambil berakting orang bingung, dan pasang tampang imigran gitu… hahahahaha…
akhirnya mereka nyerah juga, dan membiarkan saya pergi. di ujung jalan, ada temennya lagi yang ngedekatin saya. tapi si temennya tadi langsung teriak ke dia “hey, he cant speak english, let him go“. saya pun ngeloyor aja dengan lenggangnya sambil ketawa dalam hati, dan teman2 lain pada ngakak begitu saya cerita… “it’s a brilliant idea achmad!!

hehehehe. sekian ceritanya, semoga bermanfaat bagi pembaca. xixixixi 😀

url pendek: http://bit.ly/k2IzNm

tampang, oh tampang…

with one comment

pada suatu hari di UNSW…
disebuah kelas, dimana semua students lagi pada sibuk review exam.
tiba2 ada international student menghampiri saya dan langsung ngomong mandarin dengan PDnya.
setelah bengong beberapa lama, dan ngomong sorry ke dia, akhirnya dia jelasin bahwa dia bingung tentang pertanyaan no.5 dengan bahasa inggris.

tampang oh tampang…

hehehehe :-p

Written by Achmad Mardiansyah

August 10th, 2009 at 9:04 pm

Istri teman saya dari russia

without comments

Jadi ceritanya, saya udah nikah dengan istri, kebetulan lagi ngobrol di kereta api jogja – bandung. Saat ini saya bekerja sebagai konsultan freelance yang pernah kerja di beberapa project di luar. Bagi yang belum familiar dengan freelance konsultan, baca dulu artikel ini agar lebih ngerti. judul artikel ini adalah “Istri teman saya dari russia”.

Bagi kita, seorang freelance-consultant, pekerjaan bisa datang kapan saja untuk lokasi dimana saja. kadang agency menelpon kita tengah malam atau pagi hari untuk mengecek availability kita apakah dapat diikutkan ke project yang ada di afrika, eropa, atau belahan bumi lainnya. Termasuk ketika berada dalam kereta ini, saya dapat telpon dari sebuah kantor agency dari inggris.

Nah teman saya ini, anggap saja namanya S, lebih dahulu menjadi freelance-konsultan, pengalamannya juga sudah banyak sekali. Hidup berpindah dari satu negara ke negara lainnya mengikuti project yang ada. Yah sekedar mencari sesuap nasi dan senggam berlian. hahaha :-D. Waktu masih sama-sama bujangan, kita pernah ketemu di dhaka, Bangladesh untuk project yang berbeda. Dia ngurusin perangkat Ericsson sementara saya ngurusin SIEMENS (waktu itu belum merger dengan NOKIA). Sering kali setelah jam kantor, kita maen ke KBRI atau tempat anak2 indonesia di Dhaka, sekedar having fun atau ngobrol ngalor-ngidul. Setelah project selesai, kita bubar ke jalan masing-masing. hehehe :-p

Beberapa lama kemudian, si S teman saya ini ternyata sudah nikah dimana beritanya bikin geger komunitas freelancer karena ternyata istrinya berasal dari rusia (asli 100% orang rusia). Rupanya ketika dia lagi dapat project di sana, eh kencantol deh, trus nikah sama orang sono. Istrinya sampai diboyong ke indonesia, di kenalkan ke keluarganya, dll. Ngebayangin orang rusia ke mari pasti rasanya panas banget karena rusia itu diiiinggiiiin banget. hehehe. Sekarang, saat artikel ini ditulis, si S udah pindah lagi deh, buat ngerjain project di eropa. nah itu cerita tentang S teman saya. judul artikel ini adalah Istri teman saya dari russia

Balik ke pembicaraan telpon, si agency pun menjelaskan ke saya bahwa project ini lokasinya di russia, durasinya sekitar 3-6 bulan, calon employernya adalah salah satu operator telco disana, dst, dst… nah dia minta apakah saya bersedia. saya pub reply ke dia bahwa saya perlu waktu untuk mendiskusikan ini. “okey”, kata agency tersebut, dan kemudian telepon ditutup. Saya kemudian jelaskan kepada istri tentang telpon tadi, bahwa ada project di russia, dengan detil blablabla.

Nah, tiba-tiba saya teringat rekan saya ini dan nyeletuk ke istri, “OHH kamu masih ingat ngak tentang di S dulu yang penah aku ceritain itu loh, istrinya dia dari rusia loh, asli”

eh, maksud hati cuma cerita doang, tapi langsung dibalas sambil pasang muka judes, “EMANG KENAPA KALAU DARI RUSIA?”

Dalam hati, “waah salah ngomong ni kayaknya. hehehe :-p”, buru-buru saya timpali, ” nggak kok sayaaang… cuma cerita ajah, kita ke sana kan buat nyari project, bukan nyari yang laen (istri baru).. hehehe :-p”

kesimpulan:
– hati-hati kalau cerita ke istri terutama tentang topik yang rada sensitif gini
– sebaiknya jangan ngomongin cewek lain di depan istri (Istri teman saya dari russia)
– pastikan timingnya pas. hehehe

dan kereta terus berlanjut sampai ke bandung……

semoga berguna bagi pembaca ya…

Written by Achmad Mardiansyah

October 6th, 2008 at 1:02 pm

Let’s speak in English

without comments

Dear all,

Today, I’m really proud of what you all have done so far.
You’ve made a good initiative, create an English forum.
It’s a wonderful thing, indeed.

Just want to introduce myself,
My name is Achmad Mardiansyah, ST3, industrial engineering 99.
Right now, I’m working as a GSM engineer in one of Telco company.

I just wanna share my experience using English when i was student and while working at present.

As you all know, english in indonesia is a foreign language, not a second language (like India, Malaysia), or a first language (like USA/UK).
So many people are far of this language.
There was an english day at school, but it didn’t work because many students just ignore it. And the bad thing is, if somebody tries to speak english in front of people or just wanna practice english, that person often labeled as a “show off” person. this is not right!

for me, i realize english is become an important language in the world.
So i need to get used to it, no other options.

In the beginning of my study at STT Telkom, I tried not to deny any english textbooks. It was very hard really, simply because this seems like an alien for me.
Fortunately, I like computer, I have a hobby to play around with computer software.

To me, computer is an amazing thing, you can do anything you want with that box. I learned LINUX operating since the first semester and still using it today. My first toys were: redhat 6.0 and mandrake 7.0. I didn’t know slackware at that time.

The ability to read English text are mostly coming from the hobby. Reading the command manuals, buy a textbook, discussing stuffs in some english linux forum, setup mailing list, etc.
Slowly but sure, I was getting familiar with English text.

Mann… I really want to improve my English. I have to.

I joined SEC (Student English Club), reading English novels, listening to English news, singing english songs, and also watch english DVDs.

well, i found there are several tricks for watching a english movie. First, buy the English novel of that movie if it’s available, and read it. Second, now you can watch the movie.. yeah..! I usually play DVD WITHOUT any subtitle, then compare the understanding to the novel. If there are parts that I missed in the movie, then just enable the ENGLISH subtitle, no malay/Indonesian please..

In my opinion, you’ll get huge benefits If you join an English club, it would improve the speaking part, which is hard for most Indonesian people. You could join a debate team as well. if you are one of them, your English ability will be significantly increased. because, in a debate, you’ll be forced (in positive way), to quickly think and say your ideas, minimizing pauses, and the most important, it’s in English format. Of course, there’re rules for debate that you need to follow in the club.

As a last gift at the end of my study, I wrote my final project in English. this includes the final project book as well as the presentation.
Thank you god, all of these phases have been though…

Well, there was still a problem: you need to prove your English, so that everybody in the world will recognize your English skill. You need to be certified, you need to be checked in which english level you are. I took my IELTS international exam in bandung, with preparation several months previously.

If you plan to continue your study abroad especially in English speaking country on engineering major, most uni requires IELTS score at about 6.5-7.0.
At that time, I just got score 6.0, so still unqualified to enrolled abroad universities. however, this is a nice information that at least I know how good my english is, and I got international certification.

I applied a job in a international company, and luckily I was accepted. i passed all ininterviews smoothly. i’m working as GSM engineer now, doing some technical jobs in core network. Again, I feel im lucky because the environment here is very conducive to improve my English.

English is standard language in a multinational company. most of reports, emails, forms, requests, are written in English. for daily conversations, among local people, we are still using Indonesian. My colleagues here are also foreigner, we need to speak English to share ideas, suggestions, even jokes.

The English skill becomes more important especially when I have abroad assignments, away from indonesia. You have to survive there with English, there’s no way to get a rid of it. Technically, Indonesian engineers are good. however, The problems with Indonesian engineers are language and mentality. Indonesian people tend to be a good listener, rarely to speak.

Well, I think that’s all my experiences dealing with these English things. I hope for everybody who read this article cloud get something useful.

For everybody who still struggling and trying to speak English, just keep going…
Never stop learning, don’t be shy, don’t be afraid, and never feel tired.
For everybody who can be able to speak, keep improve it…
learning Never stop…

Thank you for reading

Written by Achmad Mardiansyah

January 27th, 2007 at 11:52 am

Bangga Menjadi Orang Indonesia

without comments

Tulisan dibawah bukan saya yang nulis, melainkan fowardan dari rekan di milis. source aslinya disini.
Kebetulan ketika membaca artikel ini, saya sedang berada dhaka, bangladesh, dimana harus pergi ke india & thailand demi memperpanjang ijin tinggal disana. beberapa hal tentang india pada tulisan dibawah adalah benar adanya karena saya juga pernah mengalaminya. setelah dilihat2, ternyata yang nulis adalah kakak kelas jauh sewaktu dulu sekolah di magelang & bandung. senang ketemu alumni lagi. hehehe

—————————————————

Bangga Menjadi Orang Indonesia

Tulisan di bawah ini pernah dikirimkan ke rubrik KOKI Kompas, dan dimuat pada tanggal 25 Agustus 2006.

Anda orang Indonesia?
Masih tinggal di Indonesia?
Di Jakarta?
Ke kantor naik bis- umpel-umpelan?
Lalu lintas macet?
Pernah Naik kereta super ekonomi ke Yogya or Surabaya ?
Pernah kebajiran?
Pernah dipalakin di bus sama gerombolan preman? Read the rest of this entry »

Low trust society

without comments

http://4.bp.blogspot.com/_IdF6NE8Fisg/TG3a3UuGgSI/AAAAAAAABOM/BH9j_Rg1ppc/s1600/trust1-1.jpg

Forward dari milis dan di paste kesini.
—————————
Oleh: Rhenald Kasali

 

Saya baru saja memeriksa ujian mahasiswa saya. Ketika akan menyerahkan nilai akhir Mereka, saya terpaksa menoleh kepada berita acara ujian yang mencantumkan nama beserta tanda tangan mereka masing-masing. Astaga. Tak Ada satu pun nama yang dapat saya kenali dari tanda tangannya. Hal ini mengingatkan saya pada peristiwa unik yang saya alami hampir tujuh tahun silam ketika baru saja memulai program doktoral saya di Amerika Serikat. Read the rest of this entry »