Achmad Mardiansyah's Journal

Manage your knowledge by writing it

Archive for the ‘*NIX-world’ Category

perusahaan yang minta superman, atau pelamar yang kurang skill?

with 21 comments

Lanjutan dari diskusi lulusan IT mengecewakan:

> klo menurut saya, terkadang perusahaan saat merekrut biasanya
> requirementnya terlalu berlebih, seperi kebutuhan 10 bidang di jadikan
> satu bidang…
>
Read the rest of this entry »

cool desktop effects, some screenshots

without comments

Siapa bilang unix cuman console aja? beberapa screenshot berikut membuktikan bahwa linux desktop bisa jauh lebih menarik dari system lain. silahkan lihat gallery screenshotsnya disini

Written by Achmad Mardiansyah

January 10th, 2010 at 8:53 pm

Debian with FreeBSD kernel

without comments

Sembari nyari bahan untuk webinar solaris di tahun baru 2010, saya menemukan info yang menarik seputar debian:

Debian mengumumkan akan menambah opsi kernelnya yaitu FreeBSD. jadi nanti pilihan kernel distro debian ada dua, bisa pake linux atau FreeBSD. untuk aplikasi, ya harus disesuaikan dengan kernelnya dong.  jika menggunakan kernel linux, namanya menjadi: debian GNU/Linux, jika menggunakan freebsd, namanya menjadi: debian, GNU/kfreebsd.

Silahkan lihat beritanya disini dan disini.

Written by Achmad Mardiansyah

December 20th, 2009 at 9:11 pm

membuat solaris sebagai router/NAT

without comments

enable IP fowarding

svcadm enable svc:/network/ipv4-forwarding
svcadm enable svc:/network/ipv6-forwarding

check IP fowarding:

svcs -a | grep -i forwarding

display routing features:

routeadm

edit IP NAT

vi /etc/ipf/ipnat.conf
map rtls1 192.168.92.0/24 -> 0/32

enable packet filter to an interface

vi /etc/ipf/pfil.ap
e1000g0  -1  0 pfil

restart daemon:

svcadm enable svc:/network/ipfilter
svcadm enable svc:/network/pfil
svcadm restart svc:/network/ipfilter
svcadm restart svc:/network/pfil

apply NAT:

ipnat -CF -f /etc/ipf/ipnat.conf

monitor:

ipnat -l
ipmon –o N

Written by Achmad Mardiansyah

November 27th, 2009 at 10:01 pm

Some vi notes

without comments

untuk find and replace
:%s/text_old/text_new

remove ^M (windows text files)

Written by Achmad Mardiansyah

October 21st, 2009 at 10:18 am

Setting sendmail di solaris 10 agar tidak listen pada local port

without comments

Sesuai judul, sendmail di solaris 10 perlu di configure agar tidak hanya listen di local (127.0.0.1) sehingga dapat menerima email. caranya mudah karena service sendmail telah dimasukkan ke SMF.

setup agar tidak local only:

svccfg -v -s sendmail setprop config/local_only=false

restart sendmail:

svcadm restart sendmail

check sendmail listen port:

netstat -an

voilaa….
sendmail sudah dapat menerima email dari luar

upgrade linux kernel without reboot. bisa yah? bisa!!

with one comment

buat yang sering nanganin server, pasti udah tahu beberapa update/patch memerlukan reboot supaya dapat running. terutama patch/update yang berkaitan dengan kernel.

khusus untuk ubuntu, perintah “aptitude safe-upgrade” akan mendownload kemudian menginstall patch/update dari repo. setelah selesai instalasi, jika patch tersebut meminta reboot, maka akan muncul notifikasi untuk admin untuk me-reboot mesin.
Read the rest of this entry »

Setting DNS client di opensolaris

with 2 comments

saya dapat pertanyaan:
kenapa setelah install osol kok ngak bisa ngenet? ngak bisa resolve DNS juga, padahal /etc/resolv.conf udah bener. 🙁

hmmm…
berarti kamu blom ngerti proses resolve DNS di UNIX system.

berikut ini penjelasannya
1. OS pertama kali akan melihat /etc/nsswitch.conf
nsswitch.conf berfungsi untuk menentukan tahap2 resolving object.
contoh object yang di resolve: passwd, hostname, networks, etc.
untuk resolve hostname pastikan di “/etc/nsswitch.conf” ada tulisan:
hosts: files dns
artinya:
– OS akan meresolve sebuah nama host dengan melihat file dalam hal ini /etc/hosts
– jika /etc/hosts tidak ditemukan, maka query DNS server. lihat step 2 dibawah.

2. OS akan melakukan query ke DNS server yang terdaftar di /etc/resolv.conf
pastikan di /etc/resolv.conf ada tulisan:
nameserver 208.67.222.222
nameserver 208.67.220.220
artinya:
– menjelaskan ip address dari DNS server yang akan kita pakai

3. cek service “dns/client” running.
disolaris, daemon “dns/client” berfungsi untuk mengurusi step 1 diatas.
jika ada perubahan di /etc/nsswitch.conf, khususnya pada baris host, restart daemon ini.
check daemon:
# svcs -a | grep dns
online 14:17:45 svc:/network/dns/client:default
restart daemon:
# svcadm restart dns/client

regards,

Written by Achmad Mardiansyah

September 3rd, 2009 at 4:39 pm

Setting IP address di opensolaris / solaris

without comments

Q: mas, cara setting ip address di opensolaris gimana yah?

A. menggunakan nwam (network auto magic)
1. edit file konfigurasi
# vi /etc/nwam/llp
e1000g0 static 192.168.1.17
iprb0 dhcp
artinya:
interface e1000g0 menggunakan ip static
interface iprb0 menggunakan dhcp
2. jika ada perubahan pada file diatas, restart nwam
# svcadm restart nwam

pendapat pribadi: nwam masih banyak bug. kalo anda menjalankan server, sebaiknya matikan nwamnya.

B. konfigurasi tanpa nwam:
matikan service nwam:
# svcadm disable network/physical:nwam

1. kamu harus tahu nama interface yang ada di mesin solaris kamu. caranya:
# dladm show-link

2. buat file yang extentionnya adalah nama interface.
file tersebut berisi ip addres yang akan di pakai oleh interface tersebut.
# vi /etc/hostname.e1000g0
192.168.1.17 netmask 255.255.255.0
artinya:
interface e1000g0 memakai ip address static seperti diatas

3. jika ngak mau repot nulis netmask, buat file:
# vi /etc/netmasks
192.168.2.0 255.255.255.0
192.168.4.0 255.255.255.0
artinya:
interface akan memakai netmask yang telah didefinisikan di /etc/netmask.

4. jika interface tersebut ingin memakai dhcp, maka cukup dengan membuat file
/etc/dhcp.. mis:
# touch /etc/dhcp.iprb0

5.jika terjadi perubahan pada konfigurasi interface, restart daemon yang mengurus hal tersebut:
# svcadm restart network/physical:default

semoga membantu.

Setting Default gateway/router di solaris/opensolaris?

with 2 comments

tanya dunk mas,

Q: cara setting Default gateway di opensolaris?
caranya:
1. kamu bisa buat script sendiri yang berisi perintah untuk membuat default routing. script ini di jalankan ketika booting, dan dapat diletakkan di /etc/rc2.d.
2. jika ingin otomatis di eksekusi ketika booting bisa dengan mengedit file /etc/defaultrouter kemudian masukkan ip address gateway. contoh:
# vi /etc/defaultrouter
192.168.1.1
ini artinya kamu mensetting default route ke 192.168.1.1.

Q: cara ngecek routing table atau default gateway?
# netstat -rn

Q: jika mesin lagi running, dan saya ubah /etc/defaultrouter, gimana caranya supaya default routenya berubah tanpa restart mesin?
solaris punya daemon yang tugasnya membuat default route berdasarkan informasi dari /etc/defaultrouter. jadi kalo kamu sudah merubah /etc/defaultrouter, maka tinggal restart daemonnya agar membaca ulang /etc/defaultrouter.
# svcadm restart network/routing-setup

mudah2an jelas yah…

salam,

Silent Data Corruption (SDC)

with 2 comments

Q: apa itu data corruption?
Data corruption artinya data ketika dibaca tidak sama seperti ketika ditulis. Artinya data tersebut berubah.

Q: cara mendeteksi data corruption?
bisa pake checksum (md5, SHA). trus nanti akan keluar sebuah nilai. nilai yang keluar ini bisa dikatakan sebagai fingerprint dari data tersebut.
contoh command: md5sum file_name
Read the rest of this entry »

opensolaris x86 fast reboot

with one comment

ini adalah salah satu materi yang dipresentasikan pada kernel conference australia dibrisbane.
dibawakan oleh sherry q moore, salah satu kernel developer dari sun microsystem. cewek bo! tumben ada…

Q: kenapa OS perlu reboot?
– karena adanya patches/update. reboot diperlukan supaya patch/update tersebut bisa dijalankan dengan baik. ini adalah alasan yang paling sering dari vendor OS/apllication untuk merestart mesin. mis: microsoft, ubuntu, sun.
– OS overload/crash/hang.
– untuk mengganti/upgrade hardware. meskipun untuk server2 gede (mis: sunfire) ada fasilitas untuk mereplace hardware tanpa mematikan mesin.
Read the rest of this entry »

ZFS deduplication

with 2 comments

semenjak posting saya tentang kernel conference di brisbane, ada rekan yang bertanya tentang ZFS deduplication:

> Jadi deduplication ini bakal diimplementasikan di layer filesystem dari OS?
> Jika maksudnya untuk virtual machine saja, setahu saya Qemu, KVM dan
> User Mode Linux sudah menerapkannya dalam bentuk image yang berbentuk
> COW (Copy On Write). Jadi COW ini berbasis pada suatu image fix, dan
> perubahan yang dilakukan ditulis pada image lain. Dengan demikian jika
> ingin membuat varian baru berdasar image original, tinggal membuat
> image COW lain berdasar image original
> Yang menarik ini tentang hasil speed I/O bisa naik sampai 30%. Ada
> penjelasan metodologi testingnya?

iya. feature ini bakal ditambahkan di ZFS yang sekarang. command untuk eksekusinya adalah:
zfs set dedup=on bla bla bla…
Read the rest of this entry »

Written by Achmad Mardiansyah

July 21st, 2009 at 1:57 pm

kernel conference, brisbane australia

without comments

sekedar mo share info aja.
hari rabu sampe jumat (15-17 july 2009) ada kernel conference di brisbane. topiknya tentang latest issue tentang kernel operating system. pembicara dari macem2: freeBSD, openBSD, linux, sun

agenda bisa dilihat disini:
http://au.sun.com/sunnews/events/2009/kernel/agenda.jsp

salah topik yang banyak mendatangkan pertanyaan peserta hari ini adalah deduplication. feature ini masih testing, tapi sangat menarik untuk diimplementasikan.

contoh kasus deduplikasi:
misalkan kita pake vmware workstation, dan udah buat vm image. kalau kita mau buat vm baru bedasarkan vm image yang kita buat, maka kita tidak perlu copy lagi image tersebut ke tempat yang baru karena vmware bakal ngelink image tersebut dan buat image tambahan jika ada perubahan.
hasilnya:
– hemat space: tidak perlu copy image yang baru
– lebih cepat: karena tinggal ngelink aja.

nah konsep ini yang bakal di implementasikan di ZFS. sehingga jika ada blok yang sama di harddisk, ngak perlu di tulis lagi ditempat lain. tinggal di link aja.
hasil dari testing sejauh ini: space bisa dihemat 40%, speed I/O naik 30%.

buat yang ngak bisa dateng, bisa ikut via internet:
http://www.ustream.tv/channel/kernel-conference-australia
please note: brisbane = GMT+10

Written by Achmad Mardiansyah

July 15th, 2009 at 9:00 pm

cloud computing? apa itu?

with 3 comments

sekedar sharing tentang cloud computing…

apa yang dimaksudkan dengan “cloud”?
maksud cloud disini adalah internet atau computer network.
kalo sering liat gambar tentang teknologi jaringan, internet/network sering disimbolkan dengan cloud toh?

maksudnya computing?
computing disini artinya proses komputasi. yaitu aktivitas yang menggunakan komputer untuk tujuan tertentu. contoh: ngetik, maen game, pake excel, nyetel MP3, browsing, dll…
Read the rest of this entry »

Apa itu UNIX? UNIX-like? linux? BSD?

with one comment

ada seorang pelajar nanya ke saya:
apa itu UNIX? bedanya linux, unix, unix-like, BSD itu apa?
santai… kita bahas satu-satu…

Q: Apa itu unix?
A: UNIX itu nama sebuah nama sertifikasi operating system.

Q: ada website tentang sertifikasi ini?
A: ada coba cek di http://www.unix.org. website ini dimiliki oleh organisasi yang bernama open group. sebuah organisasi yang menyediakan sertifikasi Operating System yang spesialisasinya adalah UNIX.

Q: Apa saja yang di sertifikasi?
A: lihat di: http://www.unix.org/what_is_unix/single_unix_specification.html

Q: Mana saja yang termasuk golongan UNIX?
A: http://www.opengroup.org/openbrand/register/ anda bisa lihat disana bahwa solaris, AIX, HP-UX, MacOS, Oracle OS, termasuk dalam UNIX.

Q: Wah, ternyata MacOS itu termasuk UNIX yah?
A: iya, makanya stabil.

Q: Jadi, *BSD / Linux bukan UNIX? kenapa?
A: mereka bukan UNIX, karena BSD & Linux tidak mensertifikasi produk mereka ke opengroup. lagipula proses sertifikasi memerlukan biaya.

Q: Kenapa disebut UNIX-like?
A: karena BSD/Linux bekerja seperti UNIX. Cara memakainya pun mirip seperti system UNIX. Mirip bukan berarti sama 100%.

Q: maksudnya binary compatibility?
Sebuah software yang dicompile pada sebuah system UNIX, bisa langsung dijalankan di system UNIX yang lain. misal software linux dijalankan di solaris atau FreeBSD. namun perlu diperhatikan juga catatan ini

Written by Achmad Mardiansyah

March 6th, 2009 at 9:52 pm

Cara shutdown Solaris OS yang benar?

with 3 comments

tulisan ini diangkat dari pengalaman penulis ketika jadi engineer di salah satu vendor telco.
penulis dah biasa dengan linux, jadi ketika itu di tugasin untuk matiin mesin.
dengan sangat PD nya, penulis mematikan mesin dengan gaya LINUX. hehehe :-p
HASILNYA:
di damprat oleh engineer senior!!
tenang, ini bukan di mesin produksi kok, cuman di testbed aja.
hahaha…
Read the rest of this entry »

Solaris Basic Administration: install/uninstall software/patches

with 4 comments

Tulisan ini, aslinya bernama Solaris Basic Administration: Package & patch administration.
namun dengan alasan newbie friendly, namanya diganti menjadi: Solaris Basic Administration: install/uninstall software/patches

artikel ini khusus membicarakan package management & patch management.
maksudnya: membahas tentang gimana cara kita untuk melakukan install/uninstall software/patch di solaris.
sama seperti windows, solaris juga punya banyak software yang perlu diinstall.

namun tata cara instalasinya beda:

1. dari sisi format paket software:
di windows: software diinstall berbentuk file executable. biasanya dengan extention .exe, .msi
di solaris: software diinstall berbentuk bukan file executable. biasanya memiliki extention: .pkg

2. dari sisi eksekusi:
di windows: kita klik file executable tersebut, kemudian ikuti instruksi.
di solaris: – kita perlu ngetik command untuk install package tersebut: pkgadd
– kita bisa pakai GUI: admintool, prodreg, ./installer (jika pake DVD solaris)

3. dari sisi struktur direktori & registrasi.
di windows: tiap file dari software yang akan diinstall (file binary/executable, library, config file, dll) akan di masukkan ke directory khusus untuk software tersebut (biasanya di C:\Program Files\). sebagian ada yang dicopy ke directory c:\windows. dalam proses instalasi juga terdapat script yang dieksekusi. Setelah itu installer akan menulis sesuatu diregistry windows.
di solaris: solaris OS mempunyai struktur directory untuk setiap tipe file. sehinga file dari software baru tersebut disebar ke beberapa directory. directory /etc sebagai tempat naruh file konfigurasi. /usr/bin atau /usr/sbin untuk naruh file binary. /usr/lib atau /lib untuk naruh library. /var untuk naruh log. di dalam file package solaris, ada preinstall script (dieksekusi sebelum file dari package dicopy ke OS) dan postinstall script (dieksekusi setelah file dari package dicopy ke OS). script ini berguna untuk membuat instalasi package lancar, misal: mengurusi permission.
Setelah file di copy ke harddisk, maka installer akan memberitahu OS dan menyimpan data software pada catatan yang tersedia. sehingga user dapat tahu kapan software tersebut diinstall, kapan di upgrade, dll

berlaku untuk windows & solaris:
hati2 jika menginstall software bajakan / software dari situs tidak resmi.
karena bisa jadi program tersebut disusupi malware, Solaris kamu bisa langsung rusak saat instalasi. dibilangnya software untuk DNS ternyata bukan. kalo mo lebih aman ya beli softwarenya, jangan pake software bajakan hehehe…

4. jika ingin uninstall
di windows: masuk ke control panel, add/remove programs, trus pilih software yang mau di uninstall
di solaris: – pake command: pkgrm
– bisa pake GUI: admintool, progreg

Saran, jika ingin install software di solaris tanpa package management, dengan cara: compile software sendiri
sebaiknya saat compile tidak menggunakan opsi –prefix=/. karena hasil compile-an anda akan masuk di directory induk OS. jika anda tidak mengetahui file apa saja yang dibuat setelah process compile serta letak file tersebut, maka akan menyulitkan proses un-install. anda meng-unsinstallnya dengen mendelete file tersebut satu demi satu: anda harus tau filenya serta lokasinya bukan?

saran: untuk compile sendiri silahkan pakai opsi: –prefix=/usr/local/.
dengen opsi ini, file yang telah dicompile, akan dicopy ke directory: /usr/local/. sehingga kalo mau un-install tinggal delete aja itu folder.

5. tentang dependency
instalasi software di OS, pasti ada yang namanya dependency. yaitu ketergantungan terhadap software lain. maksudnya, software lain tersebut harus sudah terinstall dahulu sebelum software utama kita diinstall.
di windows: biasanya udah disediain oleh installer tersebut. kalo ngak, installer biasanya minta download dari internet.
di solaris: – jika pake comand line (pkgadd), andalah yang akan mengurusi dependency software, bukan pkgadd nya. jadi perlu punya knowledge tentang software tersebut.
– jika pake GUI: udah diurusin oleh GUInya

FYI, mirip dengen linux, di solaris terdapat beberapa organisasi yang ngurusin package management. mereka menyediakan tool untuk mengurus dependency serta porting software.

sebagai contoh: http://www.blastwave.org
organisasi ini bertujuan untuk memporting software supaya bisa digunakan di solaris.
hasil kerja mereka bisa dilihat di: http://www.blastwave.org/packages.php
biasanya organisasi ini semacam ini menyediakan sendiri librarynya.
contoh: jika kamu compile mysql di solaris, maka mysql tersebut akan memakai library yang bawaan solaris. jika kamu install dari blastwave, library yang menunjang mysql tersebut juga akan download dari blastware repository. hal ini berguna untuk menjaga stabilitas paket bawaan blastwave.

sekian dulu…

cara mengganti hostname di solaris 10

without comments

ini adalah lanjutan artikel sebelumnya dimana ada rekan saya yang dapet warning karena ceroboh mengeksekusi command di solaris.

di linux, command ‘hostname -i’ akan memberikan ip address dari komputer yang bersangkutan. namun di solaris, command tersebut akan mengubah hostname server solaris menjadi ‘-i’. sehingga beberapa aplikasi yang berbasiskan hostname langsung hang… :-p

nah, pertanyaan selanjutnya, “gimana cara mengganti hostname di solaris 10?”. baik, berikut ini prosedurnya:

  1. edit /etc/inet/ipnodes (For Solaris 10 11/06 and earlier releases only), ganti entry yang ada disana sesuai dengan hostname yang baru.
  2. edit /etc/inet/hosts, ganti entry yang ada disana dengan hostname yang baru. jika ip addressnya berubah bisa sekalian diganti juga disini.
  3. edit /etc/hostname.’interface’. ganti ‘interface’ dengan nama interface primary. bisa diisi ip address, atau hostname yang berada di /etc/hosts
  4. edit /etc/netmasks. supaya ngak perlu report untuk kalkulasi network id & broadcast address, maka edit /etc/netmask ini.
  5. reboot system agar perubahannya menjadi permanent

semoga bermanfaat ya…

Written by Achmad Mardiansyah

December 10th, 2008 at 5:48 pm

Binary compatibility & tukang porting

without comments

tanya dunk…

Q: package linux apakah bisa dijalanin di solaris nggak ya?? Kalo BSD kan ada linux compabilitynya. Kalo opensolaris ada ga’mas??
kalo kamu tanya: apakah bisa? jawabnya: tentu bisa. ini pertanyaan general soalnya. hehehe..

tapi kalo tanya lebih detil: bagaimana? dan apa saja yang bisa?
kalo ini jawabnya rada susah, karena gak semuanya bisa. feature ini rada maksa dan cocok2an.
ini berlaku di semua OS loh: unix, linux, windows, mac, dll
hehehe :-p

So, saran saya, jangan terlalu percaya sama feature binary compatibility ini deh.
mending pake native binarynya, atau compile source codenya.
Kalo mo coba2 sih terserah. softwarenya bisa pake: wine (di linux), lxrun (di solaris).

Beberapa perusahaan memang concern dengan stabilitas, pada males pake feature ini.
ini adalah feature dari marketing/hobbyist supaya banyak orang yang pake OSnya. biasa, namanya juga marketing. ngak jelek sih, tapi ada resiko jika anda memakai feature ini.

logikanya gini,
inti dari OS kan kernel, maka dari itu, aplikasi yang dibuat diatasnya pasti akan berbasiskan kernel tersebut kan? aplikasi tersebut harus kompatible dengan kernel, supaya bisa mengakses hardware toh?
kernel HP-UX, AIX, SCO, SOLARIS, LINUX, WINDOWS, MAC adalah beda. maka aplikasi yang dibangun diatasnya bakal tidak kompatibel satu sama lainnya. jelas kan?

contoh:
kamu buat program dengan bahasa C di LINUX. trus kamu compile source code kamu itu, dan selanjutnya akan menghasilkan file binary toh? file binary tersebut akan mulus berjalan di linux karena memang udah dicompile untuk berjalan disono. logis toh?
kalo file binary linux tersebut di run di OS lain dan mandek, ya jelas aja bisa mandek dong, karena kernelnya jelas beda. meskipun OS lain tersebut dibuat dengen bahasa C juga.

apanya sih yang membuat kernel beda?:
– cara mengakses harddisk
– menampilkan character di display
– system calls (ini yang utama)
– management memory
– cara mengakses CPU
– serta sejuta alasan lainnya yang membuat kernel beda. hehehe…

mungkin kalo di ibaratkan, seperti menerapkan “Free Sex” di Indonesia dan di Eropa.
yaa.. kalo di indo bakal susah penerapannya, bakalan banyak demo. hehehe…
basically adalah karena kernel orang indo beda dengan eropa.
Basicnya udah beda banget, kalo pun bisa diterapkan, namanya maksa.

maka dari itu, ada yang namanya porting aplikasi. sebuah aplikasi akan coba di recompile untuk berjalan di system lain. Kerjaan porting ini juga bukan kerjaan mudah loh. source code yang di tulis dengen bahasa C, ketika sukses di compile di linux, belum tentu juga sukses dicompile di solaris.
makanya si tukang porting perlu ngutak-ngatik source code juga biar bisa dicompile.

kalo ngak mau report porting, ya nulis programnya jangan pake bahasa C, tapi pake JAVA.
dijamin kompatible di semua platform. hehehe

tertarik jadi tukang porting? :-p

URL pendek: http://bit.ly/jQ4F9e

Solaris adalah mirip linux, tapi tidak sama

with 4 comments

Sekedar sharing, buat rekan2 professional IT, supaya ngak tjepat-tjepat di petjat.
hehehe :-p

kalo mo coba-coba/testing, jangan di server production (live). Ngetest/belajarnya ya pake virtualization itu (virtualbox/vmware/dll). Ini adalah kebiasaan buruk, dan kalo ngilangin kebiasan harus dimulai sedini mungkin.
Segera rubah mindset anda: “rusak –> segera install ULANG!!!” jangan coba-coba pake mindset ini ketika bekerja. apalagi jika server anda udah live dan menyangkut hajat hidup orang banyak (mis: billing server)

Dah ada beberapa korban tu dikantor saya.
sekali lagiiii… pleaseeee be carefull….!!
ini mesin bukan mainan linux yang bisa diinstall seenak perut kamu…

contoh kasus (anonymous):
Ada engineer baru, gayanya sok2an karena merasa udah jagoan dengan linux dan ditugasi administrasi sistem solaris. personally, i don’t like this person karena ngeremehin orang lain. Orang ini baru adalah baru dengan solaris, dan belajar solaris di mesin produksi. gelooo….

orang ini memang sering pake linux, dan super pede ketika pake solaris. namun sayang beribu sayang, pengetahuan basic dari rekan ini belom mantap.
Di linux, umumnya environment udah di setting sehingga mudah untuk digunakan. But solaris, kamu perlu setting environment secara manual.
basically, commandnya mirip, tapi bukan berarti kamu bisa memperlakukan solaris seperti LINUX. untuk itu perlu jam terbang. practices make perfect!!
sebagai contoh:
hostname -i –> di linux berarti menampilkan ip address system. tapi di solaris, ini berarti mengubah nama host (hostname) manjadi “-i” dan ini FATAL SEKALI.

Ada juga rekan lain yang mengubah /etc/hosts tanpa memberitahu rekan lainnya. Dalam file ini, rekan yang super pinter ini mengganti baris yang ada “loghost” yang mengakibatkan fasilitas logging tidak jalan. dalam sebuah diskusi, ternyata rekan ini tidak mengerti konsep ACL antara di linux dan cisco. padahal ACL (Access Control List) ini adalah konsep dasar dari UNIX dan sudah diimplementasikan dari tahun 90-an. benar2 menjengkelkan!!!

so, please be careful!!!

Solaris ZFS, basic concepts

without comments

Saya jawab seadanya dulu yah, versi lengkap tentang Solaris ZFS sedang dibuat jadi artikel.

Q: Apa sih yang menyebabkan zfs dikatakan filesystem yang cepat?
A: ini cepat dalam hal apa? read ato write?
operasi read pada ZFS adalah lebih cepat:
– karena dia pake algoritma ARC yang bisa memprediksi data yang akan dibaca.
– karena dia pake COW (lihat penjelasan dibawah)
– pada pool standar, ZFS pake dynamic striping, jadi data yang ditulis akan disebar kebeberapa disks. Sehingga kalo membaca data yang diambil dari beberapa disks, maka hasilnya akan lebih cepat toh? maaf kalo jawabannya baru segini karena saya memang tidak masuk dalam team developer ZFS.
nah, kamu kan kliatannya tertarik tu… kenapa tidak gabung aza? sapa tau bisa jadi employee sun microsystem loh… gimana ngak keren coba? hehehe :-p

Q: Apa itu zpool?
A: zpool adalah pool storage yang dibuat pada ZFS file system. command yang dipakai adalah zpool

Q: Apa keterbatasan dari zfs ? (from wikipedia)
A: ZFS jelas punya limit:
– satu pool ZFS maksimum bisa nampung total data sebesar 128bit. sekitar 18 milyar milyar kali lebih besar dari 64bit filesystem yang ada sekarang. jika lebih dari itu, ZFS ngak bisa.
– maksimum 2^64 ZFS snapshot
– maksimum 2^48 entries dalam sebuah directory
– maksimum bisa membuat single file sebesar 16 EiB (baca: ExbiByte)
1 exbibyte = 260 bytes = 1,152,921,504,606,846,976 bytes = 1,024 pebibytes
– maksimum bisa memiliki file attribute sebesar 16 EiB
– maksimum bisa memiliki pool sebesar 256 ZiB (ZebiByte)
1 zebibyte = 270 bytes = 1,180,591,620,717,411,303,424 bytes = 1,024 exbibytes
– maksimum memiliki 2^56 attributes dalam tiap file
– maksimum memiliki 2^56 file dalam sebuah directory
– maksimum memiliki 2^64 buah devices dalam sebuah zpool
– maksimum memiliki 2^64 zpool salam sebuah system
– maksimum memiliki 2^64 filesystem dalam sebuah zpool

Q: Kenapa sih kok maksimumnya gede banget? kan ngak kepake semua.
A: Ini filesystem untuk masa depan. komputer kamu memang g perlu-perlu amat. Tapi google, yahoo, amazon, friendster, facebook, perlu toh? dimasa depan, storage akan menjadi bigger & bigger. silahkan buka lagi buku sejarahnya, dan analisis bagaimana storage menjadi berlipat2 dalam sebuah interval waktu. dari situ kamu bisa buat interpolasi toh?

Q: ZFS support quota?
A: ya iya lah… masa iya dong?
quota biasanya digunakan untuk membatasi space user toh? kan tinggal buat aja zfs FileSystem untuk user tertentu, trus kasih quota. simple toh? daripada jalanin command edquota?, blom lagi repot untuk edit fstab?

Q: apakah harddisk yang sudah masuk pool bisa di tarik lagi?
A: tergantung kasusnya. kalo masuk ke pool yang mirror, tentu saja bisa. kalo dimasukin ke pool biasa, tentu saja TIDAK bisa, karena kan udah masuk ke ke dynamic striping (RAID0)… untuk cari tahu kelebihan kekurangan RAID0, silahkan tanya google.

Q: ZFS bukan cluster?
A: ya bukan dong…

Q: apa itu Copy-on-write transactional model? di kuliah ga ada…
A: saya dulu pernah ngasih ceramah di ITT. kurikulum cuman ngasih sampe lutut. tapi kebutuhan industri adalah orang kemampuannya sampai ujung kepala. artinya memang ada gap yang jauh antara industri dan kuliah. makanya jangan cuman ngandelin kuliah, makanya sekarang banyak tempat kursus dimana2, makanya ada GLC, makanya ada OSUM, makanya ada OSUG. begituu… kamu beruntung pernah belajar sistem berkas, saya ngak pernah sama sekali. Tapi belum tentu yang ngambil kuliah tersebut bisa ngejelasin dari sisi teknis tentang Ext2, Ext3, UFS, ZFS. hehehe… :-p

ok, back again, ZFS memakai teknologi trasactional model, disebut juga copy-on-write (COW), sama seperti yang dipakai oleh database oracle, postgresql. mysql sangat terbatas kemampuan transactionnya. Inti dari COW adalah: all-or-nothing. yang di tekankan disini adalah teknologi write-nya.

Saya ambil contoh cara kerjanya:
1. ketika kamu buat sebuah file yang bener2 baru, maka akan disimpan dalam blok yang baru di harddisk toh? sampe sini jelas yah?

2. apa yang terjadi ketika file tersebut diedit?
Jika memakai FileSystem biasa, maka blok tersebut akan akan ditulis ulang. kalo filenya menjadi lebih besar, maka akan dicarikan blok lagi untuk nyimpan data yang lokasinya entah dimana, kadang jauh dari data yang lama.
Efek kalo pake FS tradisional:
– setelah beberapa lama, apalagi untuk server yang sibuk (banyak read & write) maka file akan terjadi fragmentasi.
– kemampuan read & write menurun
– kalo komputer mati mendadak, maka akan muncul problem, file INconsistency.
bisa aja sih, diakalin dengan journalling filesystem, tapi ngak membantu karena data yang ditulis udah ngak consistent (baru setengah ditulis, lampunya mati). ini adalah cara kerja FS tradisional.
nah, kalo pake ZFS, ZFS akan mencari blok yang baru untuk menyimpan file yang diedit tersebut. Supaya lebih cepat dalam read/write, ZFS punya algoritma buat nyari lokasi blok baru yang optimal. Blok yang lama tidak diganggu gugat. inilah yang disebut copy-on-write. jadi nulisnya ditempat yang baru (seperti kalo copy file toh?)
efek kalo pake ZFS:
– tidak perlu DEFRAG (emangnya jendela?)
– kemampuan I/O tetap stabil, malahan bisa jadi tambah cepat karena ZFS punya algoritma untuk memprediksi file mana saja yang akan di read.
– ni yang penting lagi: kalo komputer mati mendadak, NGAK perlu panik, NGAK perlu pake fsck. karena ZFS bakal pake blok yang lama toh? blok yang baru kan gagal ditulis karena mati lampu.
teknologi COW ini diambil dari teknologi database dan sukses diimplementasikan ke filesystem. i just only can say one word: AMAZING!!

3. setelah ZFS udah SUKSES nulis di tempat yang baru, maka barulah pointernya di update. jadi konsepnya adalah all-or-nothing. Nunggu keseluruhan file bener2 selesai & sukses ditulis, baru kemudian pointernya di update. Blok yang lama akan dianggap kosong, dan bisa ditulis untuk file yang lain. jika ada gangguan selama proses menulis, maka fallback, pake data yang lama. begichuuu…

Q: mysql, postgres, oracle bisa bekerja lebih baik di ZFS?
A: ya iya laah… FS-nya bagus, DB-nya juga jadi bagus dunk?

ini adalah sebagian kecil bahasan tentang ZFS, nanti akan diceritakan lebih lanjut kok. Sabar yah, skr lagi banyak kerjaan ne…

versi pendek dari URL: http://bit.ly/eHFIU7

Untuk lebih dekat dengan ZFS dan batuk2nya: disini, disini, disini

Hardware saya kedetect Solaris ga sih?

without comments

Sering kita dengar pertanyaan berikut:
“hardware xxx apakah sudah dipakai di solaris?”
“Kalo pake solaris, ntar hardware saya kedetect g yah?”
“saya sudah install solaris, kenapa suaranya hilang?”
“payah ni, udah capek2 install, ternyata belom di support”

Pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh para newbie. Sun Microsystem sebagai pembuat Solaris/Opensolaris sudah pasti mikirin pertanyaan ini dengan membuat tools untuk mengecek apakah hardware anda sudah disupport solaris atau belum. Dari sisi user, tools ini sangat bermanfaat sehingga kita tidak perlu buang waktu untuk trial and error.

Artikel dapat diakses disini: Achmad-Hardware saya kedetect Solaris ga sih

Written by Achmad Mardiansyah

November 5th, 2008 at 7:36 pm

Apa bedanya: solaris, opensolaris, solaris express?

with 6 comments

Q: apa bedanya: solaris, opensolaris, solaris express?
A: mirip seperti LINUX. Jika kamu ngomong linux, linux itu adalah nama kernel saja.
Kalo kamu ngomong slackware, fedora, suse, dll, secara konsep itu bukan linux, tapi distro linux. Sehingga kamu bakal salah jika menyebut: linux slackware, linux fedora, dll. Yang benar adalah: distro linux slackware, distro linux fedora. But karena banyak orang awam tentang ini, maka semua dah pada maklum.

OS ngak bisa berguna banyak kalo cuman berisi kernel saja toh?
Microsoft windows yang cuman kernel saja gak bakal bisa memberikan manfaat toh? maka dari itulah ditambahkan program standar, misal: notepad, cmd, paint, dll sehingga, jadilah distro windows. Jadi distro adalah: kernel + program aplikasi lain, kemudian dibundle kedalam media instalasi, misal: CD/DVD.

Opensolaris itu adalah nama kernel, dan sifat kernel ini adalah opensource. kernel ini memiliki lisensi, tetapi lisensi opensolaris bukan GNU, melainkan CDDL yang business friendly. Kamu bisa download kernel opensolaris, mengubahnya, dijadikan sebuah prosuk, tapi kamu berhak untuk tidak memperlihatkan source code kamu itu, sehingga rahasia perusahaan aman. Mirip seperti lisensi BSD yang sangat liberal. Jika sebuah sourcecode direlease dengan BSD, maka kamu bisa download, mengubah, dan mengklaim sourcecode itu adalah milik kamu. Itulah kenapa beberapa perusahaan memilih BSD/CDDL untuk implementasi produknya. mis: juniper, pFsense, dll

Dalam kasus opensolaris, nama distronya juga sama: distro opensolaris. Sehingga kalo kamu ngomong opensolaris saja, kamu perlu menjelaskan lebih lanjut: yang dimaksud itu kernel atau distro?

solaris adalah nama distro. kernelnya diambil dari opensolaris kemudian ditambah aplikasi, trus di bundle ke dalam CD/DVD. bedanya: kalo distro opensolaris yang ngurusin komunitas, distro solaris yang ngurusin adalah sun microsystem langsung. pada distro solaris, sun melakukan testing, maintain, update, RnD, agar distro solaris menjadi tangguh dan stabil. jadi ini distro bener2 diurusin oleh sun microsystem. konsekuensinya, kebanyakan paket2 serta feature2 didalamnya sedikit lebih tertinggal jika dibandingkan dengan distro opensolaris, karena alasan stabilitas.

ohya, setelah merelease distro solaris, sun juga merelease distro “Solaris Express”. Distro ini tersedia bebas, diupdate 2 minggu sekali, buat para developer, hackers, testers, hobbyist, semua orang. gunanya sih biar diajak ngetest distro tersebut, lapor ke sun kalo ada bug, hang, ato apalah. sehingga solaris release berikutnya sudah stabil. Sejak 10 Agustus 2009, Sun menghentikan program solaris express community edition ini. Sehingga, Semua effort yang dikeluarkan sekarang, di fokuskan untuk membangun opensolaris. reference

Mengenai biaya, tidak perlu khawatir, dua-duanya gratis, bisa di download bebas. Sun juga menyediakan link langsung untuk mendownload distro solaris. kalo anda perlu support unprofessional (tanya2 cara pake produk) bisa tanya ke milis opensolaris dan akan dijawab oleh komunitas. kalo pertanyaannya susah, maka jarang ada yang jawab. hehehehe :-p
tapi kalo pengen professional support dari sun langsung (misal: tanya via telpon, respon kurang dari 24 jam jika ada problem, dll), maka harus beli service dari sun. ya iya laah, professional support gitu loh! masak gretongan !?!

btw, redhat tidak menyediakan link langsung untuk download distro redhat, dan redhat berhak melakukan itu. karena didalam distronya terdapat trademark redhat. redhat hanya menyediakan download untuk sourcecode distronya, karena distro redhat berbasis GNU. dari source code inilah kemudian dibuild lagi menjadi CentOS, semua trademark redhat diganti menjadi CentOS. sehingga distro CentOS bisa di download.

AYOOO gabung ke OSUM (baca: awesome) !!!

without comments

Saya pengen ngajak temen2 untuk gabung di komunitas OSUM di IT Telkom.
alamatnya bisa lihat disini http://osum.sun.com/group/ittelkom

kenapa perlu gabung?
Sun Microsystem adalah perusahaan IT yang besar di dunia. Banyak produknya yang inovatif dan telah digunakan pada organisasi besar. Buat yang udah bekerja bisa membuktikan disini bahwa memang produk sun adalah banyak dipakai. Solaris, java, glassfish, mysql, sunfire, ZFS, openSPARC, virtualbox, netbeans, openoffice, adalah beberapa contoh produknya. Yang lebih menggembirakan, sun sangat serius dengen open source dan komunitas. Dukungan ke komunitas benar2 diperhatikan, dan mereka sampai mengangkat community officer yang bertugas khusus untuk membantu komunitas berkembang dan lebih maju. Ini adalah bukti sun microsystem memang serius…

Saya melihat ini adalah gerakan bagus dan pantas untuk di dukung. Lagian, dukungannya adalah langsung dari perusahaan, bukan perorangan yang lagi mood. Tanggal 9 nov 2009 nanti ada meeting di kantin IT telkom, silahkan ajak temen yang lain untuk datang, supaya dapat kenal lebih dekat dengan sun & produk2nya…

So, tunggu apa lagi? ayo gabung! ini komunitas cuman perlu registrasi doank, ngak perlu bayar, tapi banyak ilmu yang bisa didapat, Terutama yang lg nyari gawe, yang suka IT, yang lg nyari ilmu, yang pengen belajar dunia baru, yang suka tantangan, para hobbyist, sales, marketing, dll… pokoknya semuanya deh.

ps. sekalian tolong sebarin ke yang lain yah, adik kelas, ponakan, temen, dosen, dll biar ini negara bisa maju… okeh?

Written by Achmad Mardiansyah

November 3rd, 2008 at 1:34 pm