Achmad Mardiansyah's Journal

Manage your knowledge by writing it

Archive for the ‘administrator’ tag

Apa itu desktop? linux Desktop? Ubuntu desktop?

without comments

ini adalah pertanyaan lanjutan dari artikel sebelumnya.

Q: maksudnya desktop itu apa yah?
A: desktop (english) terdiri dari desk: meja & top: atas. maksudnya adalah sisi atas meja kerja atau meja belajar. diatas desktop biasanya terdapat barang2 sehari2 yang sering kita pakai. misal: buku, dokumen, dompet, handphone, arloji, kunci, dll

Q: kenapa layar komputer juga disebut desktop?
A: diatas desktop sering kita taruh barang yang sering kita pakai toh? begitu juga layar komputer, layar tersebut adalah meja kerja kita. sering kita lihat orang yang menaruh file/shortcut di desktopnya.

Q: aktivitas di sekitar desktop?
A: ya tentu saja menggunakan barang2 yang ada di desktop. misal: buat dokumen, dengar lagu, nonton film, buat program, edit gambar, install software, chatting, menggunakan USB disk, dll.

Q: Apa itu skill linux Desktop? Ubuntu desktop?
A: ini artinya skill untuk menggunakan linux/ubuntu untuk aktivitas desktop seperti pertanyaan diatas. seperti windows gitu lah..

Q: maksudnya analogi windows seperti yang diatas gimana yah?
A: begini, windows itu kan adalah OS yang didesain untuk aktivitas desktop toh? nah kamu kudu fasih menggunakan linux untuk aktitas desktop, sama seperti ketika kamu menggunakan OS lain sebagai desktop (misal: mac / windows)

Q: lalu apa bedanya dengan UNIX fundamental?
A: UNIX fundamental mempersiapkan diri anda untuk menjadi seorang sysadmin, yaitu orang yang ngurusin server. pekerjaan sysadmin kebanyakan menggunakan mode CLI, sedangkan linux desktop memakai GUI. linux desktop menggunakan layanan yang telah di setup oleh sysadmin atau netadmin

Q: dengan hanya mempunyai skill linux desktop diatas, apa saya bisa jadi sysadmin?
A: tidak, orientasinya beda. persyaratan untuk menjadi seorang sysadmin adalah lebih berat dan dalam dibandingkan linux desktop, mereka perlu tahu lebih dalam tentang OS. Sysadmin & netadmin juga ada ujian sertifikasinya. orang yang menjadi sysadmin tentu saja menguasai linux desktop.

semoga membantu

Written by Achmad Mardiansyah

June 28th, 2010 at 11:58 pm

Kelebihan dan kekurangan distro linux xyz, dukungan komunitas

with 2 comments

pada suatu milis ada yang nanya:

saya mau tanya pendapat kawan2 tentang Apa sih fitur, layanan, keunggulan & kekurangan distro xyz? mau milih distro ceritanya?

tanggapan saya, sebenernya kalo dasar unixnya udah bagus dan ngerti konsep, mau pake distro apa aja ngak masalah. mo pake linux, solaris, BSD, sama aja. karena yang bikin bagus performance server adalah adminnya, bukan distronya. meskipun udah dikasih solaris, tapi adminnya ngak ngerti ya repot juga. inilah yang biasanya jadi problem, orang dengan dasar UNIXnya rapuh kuat, sehingga susah beradaptasi dengan environment baru.

Comment: Jangan salah pak, dukungan komunitas dan vendor merupakan hal yang harus dipertimbangkan. Karena dukungan komunitas berpengaruh pada pengembangan distro dan layanan support.

maksudnya pemilihan distro tergantung dari komunitas dan vendor?
pengalaman pribadi, ini tergantung implementasi juga. ini pandangan dari perspektif sysadmin (server point of view).

kalo dipake untuk komersial misal pada perusahaan telco, si perusahaan tersebut memang beli support professional langsung dari si pembuat distronya, misal redhat/novell. jadi mereka memilih distro karena ada professional support disana, yang ada SLA misal “perusahaan support harus merespon kurang dari 1 jam jika ada problem emergency”. perusahaan memilih ini karena susah kalo cuman ngandelin dari milis doang. terutama jika sudah sampe problem yang dalam banget misal: error yang terkait dengan kernel, database, SS#7, driver.

kalo pada implementasi pada perusahaan yang “serah lu dah, yang penting minim budget” pemilihan distro tergantung dari yang dikuasai admin.

Lagipula, yang di omongin dimilis2 kan bukan pada level kernel. 99.99% topik adalah ngomongin tentang aplikasi: apache, mysql, php, iptables, kannel, ssh, dll. Nah, kalo anda udah ngerti konsep unix, beserta aplikasi diatas, maka ngak masalah mo pake distro apa aja. meski anda pake slackware tapi nongkrong di milis ubuntu juga g masalah karena kernel yang dipake adalah kernel linux.

Saya ambil contoh real, ada seorang sysadmin udah bisa install & config macem2 pada mesin yang berbasis linux. trus disuruh manage linux server juga tapi yang environmentnya rada beda dikit doang. si admin rada kebingungan dengan mesin baru tersebut. elidik punya selidik, itu karena ternyata dia ngak ngerti konsep PATH. hahaha…

contoh real lagi tentang dukungan komunitas, saya pernah nanya di sebuah milis linux di indonesia, tentang mencari tahu posisi network interface tanpa reboot, dimana servernya nun jauh disana. namun, apa yang saya dapat? bukannya langsung dikasih tentang solusinya, tapi yang ada malah OOT, ngalor-ngidul: pentingnya dokumentasi, disaster reovery, dll yang sama sekali ngak nge-solve problem. hehehe 😛 bukannya meremehkan komunitas, tapi hanya memberikan sebuah perspektif jika anda mengandalkan komunitas.

Karena itulah saya katakan, baguskan dahulu basicnya. karena kalo udah ngurusin server, bisa bermacam2 environmentnya. kalo dasarnya udah bagus, pake apa aja okeh

kalo pandangan dari desktop user, saya serahkan kepada yang lain aja.

salam,

Update the Webmin Tool to Manage the Solaris 10 OS Securely Over HTTPS

without comments

César Augusto Sánchez Baquero, August 2007

The Webmin server is an open source tool that enables system administrators to manage systems that run the Solaris Operating System, UNIX, or Linux using a web browser. You can access the server using HTTP or HTTPS. Webmin is included in the Solaris 10 OS; however, the version included is an old version with a default certificate.

If you update Webmin to the latest version, the HTTPS support doesn’t work unless you use the following steps.

1. Set up the Webmin server that is included with the Solaris 10 OS by executing the following command as root:

/usr/sfw/bin/webminsetup

2. You can press ENTER to answer the two first questions, but for the third question, answer y:

Login name (default root):

Web server port (default 10000):

Use SSL?  [y,n,?,q] y

3. Access the Webmin server using a web browser by typing the address https://SERVER.IP.ADDRESS:10000.

4. Log in using the root user name and root password.

5. Create your own certificate:

  • Go the Webmin Configuration Option and then go to the SSL Encryption module.
  • In the Create Certificate option, fill in the form. In the Server Name field, put the server’s IP address.
  • Click Create Now.

6. Before updating Webmin to the latest version, copy the Perl files that support HTTPS and SSL encryption to the Perl library directory:

cd /usr/sfw/lib/webmin
cp -r perlmod/* /usr/perl5/5.8.4/lib/

7. Configure the proxy settings, if necessary. If you access the Internet through a proxy, set your proxy information in the Proxy Servers module of the Webmin Configuration menu.

8. Update Webmin to the latest version:

  • In the Webmin Configuration menu, select the Upgrade Webmin module.
  • Select the option Latest version from http://www.webmin.com, and then click Update Webmin. You can also update the Webmin modules in the Update Modules option of this module.

Now you can manage your systems running the Solaris 10 OS with the latest version of Webmin in a secure fashion using HTTPS.

Configure webmin SMF after upgrade

to start webmin

# svcadm enable  svc:/application/management/webmin

to stop webmin

# svcadm disable  svc:/application/management/webmin

check webmin daemon log:

# tail -f /var/svc/log/application-management-webmin\:default.log

edit webmin configuration script:

# vi /var/svc/manifest/application/management/webmin.xml
<exec_method
 type='method'
 name='start'
 exec='/etc/webmin/start'
 timeout_seconds='30' >
 </exec_method>

source: this link

short version of URL: http://bit.ly/gKMUUc

Written by Achmad Mardiansyah

May 27th, 2010 at 10:16 pm

Goodbye BigAdmin, Welcome Solaris Community Newsletter

without comments

Hari ini dapet email dari oracle. Intinya, bigadmin sudah tidak akan di kirim lagi, dan akan diganti namanya menjadi Solaris Community Newsletter. BigAdmin adalah salah satu newsletter favorit saya dari sun microsystem. isinya adalah tentang informasi, tips, serta issue seputar solaris operating system. saya mendapat banyak manfaat dari bigadmin ini. well, semoga kedepan akan lebih baik lagi.

This is the last BigAdmin Newsletter. Starting in May, all the content that used to appear in the BigAdmin Newsletter will appear in the Solaris Community Newsletter, sponsored by the Oracle Technology Network. We previously called it the Admin2Admin newsletter, but we changed the name to reflect the inclusion of content for developers and students of Solaris and related technologies.

Written by Achmad Mardiansyah

May 5th, 2010 at 10:14 pm

Panduan Instalasi FreeBSD 8.0

without comments

Berikut ini tutorial panduan instalasi step-by-step FreeBSD 8.0.

Silahkan download disini atau disini.

screen, a cool tool for a sysadmin. buat kamu yang sering bekerja remote

with 3 comments

jika anda sebagai sysadmin dan sering bekerja remote, maka screen adalah temen yang perlu anda dekati karena banyak manfaatnya. kadang kita temui problem berikut ketika bekerja secara remote:

  • mau membuka beberapa terminal/console tapi menggunakan koneksi yang sedikit. kalo bisa sih satu koneksi aja, tapi session yang didalamnya bisa dibuat beberapa buah. jadi lebih hemat koneksi
  • gimana caranya agar session yang sudah kita buat dengan login tidak hilang setelah kita disconnect atau ada gangguan koneksi. misal kita lagi compile application remotely, tetapi proses compile tersebut tetap bisa jalan meski kita sudah tidak terhubung lagi dengan server tersebut.

Screen adalah jawaban untuk kasus diatas. seteah dieksekusi, tool screen akan membuat sebuah session yang terkait dengan user tertentu. kemudian kita akan bekerja diatas session yang sudah disediakan oleh screen tersebut. session akan tetap ada sampai diperintahkan untuk di delete. sehingga ketika koneksi putus, kita tinggal login lagi dan menggunakan session yang sudah dibuat tadi.

contoh penggunaan:

# screen (ini artinya membuka session di screen, silahkan bekerja seperti layaknya shell biasa)

ctrl-A + d (tekan tombol ini ketika bekerja di session screen, gunanya untuk men-detach session)

# screen -ls (untuk melihat session screen yang telah dibuat. contoh: ketika login lagi setelah disconnect)

# screen -R (untuk re-attach session)

# screen -x <nama session> (ini nama session sesuai hasil screen -ls)

agar kita tahu di session mana kita berada sekarang, perlu dibuat file .screenrc pada home directory kita. content screenrc:

hardstatus on
hardstatus alwayslastline
hardstatus string "%{.bW}%-w%{.rW}%n %t%{-}%+w %=%{..G} %H %{..Y} %m/%d %C%a "

semoga bermanfaat

source: rekan2 NSN indo, google