Achmad Mardiansyah's Journal

Manage your knowledge by writing it

Archive for the ‘distribution’ tag

GLC webinar, Linux revealed, 7 April 2010

without comments

Linux adalah salah satu OS yang paling digemari masyarakat. Dari hasil analisis log beberapa web server, linux menempati urutan kedua setelah windows dari sisi basis pengguna. Masalah yang sering dihadapi para newbie ketika mencoba linux adalah kurangnya informasi dasar dan sistematis untuk memahami linux dengan lebih baik. webinar ini akan menyajikan linux in a nutshell, membahas confusions yang sering dihadapi para pemula, peluang kerja, serta mengupas tentang beberapa distro yang sering dipakai: redhat, centos, fedora, debian, ubuntu, slackware, dan gentoo.

Hari, Tanggal: Rabu, 7 april 2010
Waktu, durasi: 18:30 Waktu Jakarta (GMT+7), 1 jam
quota: 40 seats. first come, first served
Lokasi: Internet
Speaker : Achmad Mardiansyah
Biaya: free, donations is welcome via transfer. 😉

Cara mengikuti webinar:
1. buat account di GLC-CAMPUS.
2. enroll webinar yang diinginkan “Linux revealed, 7 april 2010″. lihat instruksi didalamnya.

silahkan sebarkan ke rekan2 lain untuk meningkatkan SDM Indonesia.

Binary compatibility & tukang porting

without comments

tanya dunk…

Q: package linux apakah bisa dijalanin di solaris nggak ya?? Kalo BSD kan ada linux compabilitynya. Kalo opensolaris ada ga’mas??
kalo kamu tanya: apakah bisa? jawabnya: tentu bisa. ini pertanyaan general soalnya. hehehe..

tapi kalo tanya lebih detil: bagaimana? dan apa saja yang bisa?
kalo ini jawabnya rada susah, karena gak semuanya bisa. feature ini rada maksa dan cocok2an.
ini berlaku di semua OS loh: unix, linux, windows, mac, dll
hehehe :-p

So, saran saya, jangan terlalu percaya sama feature binary compatibility ini deh.
mending pake native binarynya, atau compile source codenya.
Kalo mo coba2 sih terserah. softwarenya bisa pake: wine (di linux), lxrun (di solaris).

Beberapa perusahaan memang concern dengan stabilitas, pada males pake feature ini.
ini adalah feature dari marketing/hobbyist supaya banyak orang yang pake OSnya. biasa, namanya juga marketing. ngak jelek sih, tapi ada resiko jika anda memakai feature ini.

logikanya gini,
inti dari OS kan kernel, maka dari itu, aplikasi yang dibuat diatasnya pasti akan berbasiskan kernel tersebut kan? aplikasi tersebut harus kompatible dengan kernel, supaya bisa mengakses hardware toh?
kernel HP-UX, AIX, SCO, SOLARIS, LINUX, WINDOWS, MAC adalah beda. maka aplikasi yang dibangun diatasnya bakal tidak kompatibel satu sama lainnya. jelas kan?

contoh:
kamu buat program dengan bahasa C di LINUX. trus kamu compile source code kamu itu, dan selanjutnya akan menghasilkan file binary toh? file binary tersebut akan mulus berjalan di linux karena memang udah dicompile untuk berjalan disono. logis toh?
kalo file binary linux tersebut di run di OS lain dan mandek, ya jelas aja bisa mandek dong, karena kernelnya jelas beda. meskipun OS lain tersebut dibuat dengen bahasa C juga.

apanya sih yang membuat kernel beda?:
– cara mengakses harddisk
– menampilkan character di display
– system calls (ini yang utama)
– management memory
– cara mengakses CPU
– serta sejuta alasan lainnya yang membuat kernel beda. hehehe…

mungkin kalo di ibaratkan, seperti menerapkan “Free Sex” di Indonesia dan di Eropa.
yaa.. kalo di indo bakal susah penerapannya, bakalan banyak demo. hehehe…
basically adalah karena kernel orang indo beda dengan eropa.
Basicnya udah beda banget, kalo pun bisa diterapkan, namanya maksa.

maka dari itu, ada yang namanya porting aplikasi. sebuah aplikasi akan coba di recompile untuk berjalan di system lain. Kerjaan porting ini juga bukan kerjaan mudah loh. source code yang di tulis dengen bahasa C, ketika sukses di compile di linux, belum tentu juga sukses dicompile di solaris.
makanya si tukang porting perlu ngutak-ngatik source code juga biar bisa dicompile.

kalo ngak mau report porting, ya nulis programnya jangan pake bahasa C, tapi pake JAVA.
dijamin kompatible di semua platform. hehehe

tertarik jadi tukang porting? :-p

URL pendek: http://bit.ly/jQ4F9e

Apa bedanya: solaris, opensolaris, solaris express?

with 6 comments

Q: apa bedanya: solaris, opensolaris, solaris express?
A: mirip seperti LINUX. Jika kamu ngomong linux, linux itu adalah nama kernel saja.
Kalo kamu ngomong slackware, fedora, suse, dll, secara konsep itu bukan linux, tapi distro linux. Sehingga kamu bakal salah jika menyebut: linux slackware, linux fedora, dll. Yang benar adalah: distro linux slackware, distro linux fedora. But karena banyak orang awam tentang ini, maka semua dah pada maklum.

OS ngak bisa berguna banyak kalo cuman berisi kernel saja toh?
Microsoft windows yang cuman kernel saja gak bakal bisa memberikan manfaat toh? maka dari itulah ditambahkan program standar, misal: notepad, cmd, paint, dll sehingga, jadilah distro windows. Jadi distro adalah: kernel + program aplikasi lain, kemudian dibundle kedalam media instalasi, misal: CD/DVD.

Opensolaris itu adalah nama kernel, dan sifat kernel ini adalah opensource. kernel ini memiliki lisensi, tetapi lisensi opensolaris bukan GNU, melainkan CDDL yang business friendly. Kamu bisa download kernel opensolaris, mengubahnya, dijadikan sebuah prosuk, tapi kamu berhak untuk tidak memperlihatkan source code kamu itu, sehingga rahasia perusahaan aman. Mirip seperti lisensi BSD yang sangat liberal. Jika sebuah sourcecode direlease dengan BSD, maka kamu bisa download, mengubah, dan mengklaim sourcecode itu adalah milik kamu. Itulah kenapa beberapa perusahaan memilih BSD/CDDL untuk implementasi produknya. mis: juniper, pFsense, dll

Dalam kasus opensolaris, nama distronya juga sama: distro opensolaris. Sehingga kalo kamu ngomong opensolaris saja, kamu perlu menjelaskan lebih lanjut: yang dimaksud itu kernel atau distro?

solaris adalah nama distro. kernelnya diambil dari opensolaris kemudian ditambah aplikasi, trus di bundle ke dalam CD/DVD. bedanya: kalo distro opensolaris yang ngurusin komunitas, distro solaris yang ngurusin adalah sun microsystem langsung. pada distro solaris, sun melakukan testing, maintain, update, RnD, agar distro solaris menjadi tangguh dan stabil. jadi ini distro bener2 diurusin oleh sun microsystem. konsekuensinya, kebanyakan paket2 serta feature2 didalamnya sedikit lebih tertinggal jika dibandingkan dengan distro opensolaris, karena alasan stabilitas.

ohya, setelah merelease distro solaris, sun juga merelease distro “Solaris Express”. Distro ini tersedia bebas, diupdate 2 minggu sekali, buat para developer, hackers, testers, hobbyist, semua orang. gunanya sih biar diajak ngetest distro tersebut, lapor ke sun kalo ada bug, hang, ato apalah. sehingga solaris release berikutnya sudah stabil. Sejak 10 Agustus 2009, Sun menghentikan program solaris express community edition ini. Sehingga, Semua effort yang dikeluarkan sekarang, di fokuskan untuk membangun opensolaris. reference

Mengenai biaya, tidak perlu khawatir, dua-duanya gratis, bisa di download bebas. Sun juga menyediakan link langsung untuk mendownload distro solaris. kalo anda perlu support unprofessional (tanya2 cara pake produk) bisa tanya ke milis opensolaris dan akan dijawab oleh komunitas. kalo pertanyaannya susah, maka jarang ada yang jawab. hehehehe :-p
tapi kalo pengen professional support dari sun langsung (misal: tanya via telpon, respon kurang dari 24 jam jika ada problem, dll), maka harus beli service dari sun. ya iya laah, professional support gitu loh! masak gretongan !?!

btw, redhat tidak menyediakan link langsung untuk download distro redhat, dan redhat berhak melakukan itu. karena didalam distronya terdapat trademark redhat. redhat hanya menyediakan download untuk sourcecode distronya, karena distro redhat berbasis GNU. dari source code inilah kemudian dibuild lagi menjadi CentOS, semua trademark redhat diganti menjadi CentOS. sehingga distro CentOS bisa di download.