Achmad Mardiansyah's Journal

Manage your knowledge by writing it

Archive for the ‘opensolaris’ tag

End of free sun solaris, now it’s oracle solaris with 90 days trial

with 11 comments

Hari ini sempat baca linux journal tentang kebijakan oracle atas OS Solaris.

Mulai sekarang, ada kebijakan baru tentang lisensi OS Solaris. Kalo dulu, Solaris boleh dipakai untuk komersial atau pribadi untuk waktu yang unlimited. Sekarang oracle hanya ngasih 90 hari saja untuk trial. Berikut quotes nya:

Please remember, your right to use Solaris acquired as a download is limited to a trial of 90 days, unless you acquire a service contract for the downloaded Software.

lisensi oracle solaris yang baru dapat diakses di sini.

opensolaris? mysql? java? any comments?

Written by Achmad Mardiansyah

April 1st, 2010 at 8:16 pm

Setting DNS client di opensolaris

with 2 comments

saya dapat pertanyaan:
kenapa setelah install osol kok ngak bisa ngenet? ngak bisa resolve DNS juga, padahal /etc/resolv.conf udah bener. 🙁

hmmm…
berarti kamu blom ngerti proses resolve DNS di UNIX system.

berikut ini penjelasannya
1. OS pertama kali akan melihat /etc/nsswitch.conf
nsswitch.conf berfungsi untuk menentukan tahap2 resolving object.
contoh object yang di resolve: passwd, hostname, networks, etc.
untuk resolve hostname pastikan di “/etc/nsswitch.conf” ada tulisan:
hosts: files dns
artinya:
– OS akan meresolve sebuah nama host dengan melihat file dalam hal ini /etc/hosts
– jika /etc/hosts tidak ditemukan, maka query DNS server. lihat step 2 dibawah.

2. OS akan melakukan query ke DNS server yang terdaftar di /etc/resolv.conf
pastikan di /etc/resolv.conf ada tulisan:
nameserver 208.67.222.222
nameserver 208.67.220.220
artinya:
– menjelaskan ip address dari DNS server yang akan kita pakai

3. cek service “dns/client” running.
disolaris, daemon “dns/client” berfungsi untuk mengurusi step 1 diatas.
jika ada perubahan di /etc/nsswitch.conf, khususnya pada baris host, restart daemon ini.
check daemon:
# svcs -a | grep dns
online 14:17:45 svc:/network/dns/client:default
restart daemon:
# svcadm restart dns/client

regards,

Written by Achmad Mardiansyah

September 3rd, 2009 at 4:39 pm

Setting IP address di opensolaris / solaris

without comments

Q: mas, cara setting ip address di opensolaris gimana yah?

A. menggunakan nwam (network auto magic)
1. edit file konfigurasi
# vi /etc/nwam/llp
e1000g0 static 192.168.1.17
iprb0 dhcp
artinya:
interface e1000g0 menggunakan ip static
interface iprb0 menggunakan dhcp
2. jika ada perubahan pada file diatas, restart nwam
# svcadm restart nwam

pendapat pribadi: nwam masih banyak bug. kalo anda menjalankan server, sebaiknya matikan nwamnya.

B. konfigurasi tanpa nwam:
matikan service nwam:
# svcadm disable network/physical:nwam

1. kamu harus tahu nama interface yang ada di mesin solaris kamu. caranya:
# dladm show-link

2. buat file yang extentionnya adalah nama interface.
file tersebut berisi ip addres yang akan di pakai oleh interface tersebut.
# vi /etc/hostname.e1000g0
192.168.1.17 netmask 255.255.255.0
artinya:
interface e1000g0 memakai ip address static seperti diatas

3. jika ngak mau repot nulis netmask, buat file:
# vi /etc/netmasks
192.168.2.0 255.255.255.0
192.168.4.0 255.255.255.0
artinya:
interface akan memakai netmask yang telah didefinisikan di /etc/netmask.

4. jika interface tersebut ingin memakai dhcp, maka cukup dengan membuat file
/etc/dhcp.. mis:
# touch /etc/dhcp.iprb0

5.jika terjadi perubahan pada konfigurasi interface, restart daemon yang mengurus hal tersebut:
# svcadm restart network/physical:default

semoga membantu.

Setting Default gateway/router di solaris/opensolaris?

with 2 comments

tanya dunk mas,

Q: cara setting Default gateway di opensolaris?
caranya:
1. kamu bisa buat script sendiri yang berisi perintah untuk membuat default routing. script ini di jalankan ketika booting, dan dapat diletakkan di /etc/rc2.d.
2. jika ingin otomatis di eksekusi ketika booting bisa dengan mengedit file /etc/defaultrouter kemudian masukkan ip address gateway. contoh:
# vi /etc/defaultrouter
192.168.1.1
ini artinya kamu mensetting default route ke 192.168.1.1.

Q: cara ngecek routing table atau default gateway?
# netstat -rn

Q: jika mesin lagi running, dan saya ubah /etc/defaultrouter, gimana caranya supaya default routenya berubah tanpa restart mesin?
solaris punya daemon yang tugasnya membuat default route berdasarkan informasi dari /etc/defaultrouter. jadi kalo kamu sudah merubah /etc/defaultrouter, maka tinggal restart daemonnya agar membaca ulang /etc/defaultrouter.
# svcadm restart network/routing-setup

mudah2an jelas yah…

salam,

Solaris ZFS, basic concepts

without comments

Saya jawab seadanya dulu yah, versi lengkap tentang Solaris ZFS sedang dibuat jadi artikel.

Q: Apa sih yang menyebabkan zfs dikatakan filesystem yang cepat?
A: ini cepat dalam hal apa? read ato write?
operasi read pada ZFS adalah lebih cepat:
– karena dia pake algoritma ARC yang bisa memprediksi data yang akan dibaca.
– karena dia pake COW (lihat penjelasan dibawah)
– pada pool standar, ZFS pake dynamic striping, jadi data yang ditulis akan disebar kebeberapa disks. Sehingga kalo membaca data yang diambil dari beberapa disks, maka hasilnya akan lebih cepat toh? maaf kalo jawabannya baru segini karena saya memang tidak masuk dalam team developer ZFS.
nah, kamu kan kliatannya tertarik tu… kenapa tidak gabung aza? sapa tau bisa jadi employee sun microsystem loh… gimana ngak keren coba? hehehe :-p

Q: Apa itu zpool?
A: zpool adalah pool storage yang dibuat pada ZFS file system. command yang dipakai adalah zpool

Q: Apa keterbatasan dari zfs ? (from wikipedia)
A: ZFS jelas punya limit:
– satu pool ZFS maksimum bisa nampung total data sebesar 128bit. sekitar 18 milyar milyar kali lebih besar dari 64bit filesystem yang ada sekarang. jika lebih dari itu, ZFS ngak bisa.
– maksimum 2^64 ZFS snapshot
– maksimum 2^48 entries dalam sebuah directory
– maksimum bisa membuat single file sebesar 16 EiB (baca: ExbiByte)
1 exbibyte = 260 bytes = 1,152,921,504,606,846,976 bytes = 1,024 pebibytes
– maksimum bisa memiliki file attribute sebesar 16 EiB
– maksimum bisa memiliki pool sebesar 256 ZiB (ZebiByte)
1 zebibyte = 270 bytes = 1,180,591,620,717,411,303,424 bytes = 1,024 exbibytes
– maksimum memiliki 2^56 attributes dalam tiap file
– maksimum memiliki 2^56 file dalam sebuah directory
– maksimum memiliki 2^64 buah devices dalam sebuah zpool
– maksimum memiliki 2^64 zpool salam sebuah system
– maksimum memiliki 2^64 filesystem dalam sebuah zpool

Q: Kenapa sih kok maksimumnya gede banget? kan ngak kepake semua.
A: Ini filesystem untuk masa depan. komputer kamu memang g perlu-perlu amat. Tapi google, yahoo, amazon, friendster, facebook, perlu toh? dimasa depan, storage akan menjadi bigger & bigger. silahkan buka lagi buku sejarahnya, dan analisis bagaimana storage menjadi berlipat2 dalam sebuah interval waktu. dari situ kamu bisa buat interpolasi toh?

Q: ZFS support quota?
A: ya iya lah… masa iya dong?
quota biasanya digunakan untuk membatasi space user toh? kan tinggal buat aja zfs FileSystem untuk user tertentu, trus kasih quota. simple toh? daripada jalanin command edquota?, blom lagi repot untuk edit fstab?

Q: apakah harddisk yang sudah masuk pool bisa di tarik lagi?
A: tergantung kasusnya. kalo masuk ke pool yang mirror, tentu saja bisa. kalo dimasukin ke pool biasa, tentu saja TIDAK bisa, karena kan udah masuk ke ke dynamic striping (RAID0)… untuk cari tahu kelebihan kekurangan RAID0, silahkan tanya google.

Q: ZFS bukan cluster?
A: ya bukan dong…

Q: apa itu Copy-on-write transactional model? di kuliah ga ada…
A: saya dulu pernah ngasih ceramah di ITT. kurikulum cuman ngasih sampe lutut. tapi kebutuhan industri adalah orang kemampuannya sampai ujung kepala. artinya memang ada gap yang jauh antara industri dan kuliah. makanya jangan cuman ngandelin kuliah, makanya sekarang banyak tempat kursus dimana2, makanya ada GLC, makanya ada OSUM, makanya ada OSUG. begituu… kamu beruntung pernah belajar sistem berkas, saya ngak pernah sama sekali. Tapi belum tentu yang ngambil kuliah tersebut bisa ngejelasin dari sisi teknis tentang Ext2, Ext3, UFS, ZFS. hehehe… :-p

ok, back again, ZFS memakai teknologi trasactional model, disebut juga copy-on-write (COW), sama seperti yang dipakai oleh database oracle, postgresql. mysql sangat terbatas kemampuan transactionnya. Inti dari COW adalah: all-or-nothing. yang di tekankan disini adalah teknologi write-nya.

Saya ambil contoh cara kerjanya:
1. ketika kamu buat sebuah file yang bener2 baru, maka akan disimpan dalam blok yang baru di harddisk toh? sampe sini jelas yah?

2. apa yang terjadi ketika file tersebut diedit?
Jika memakai FileSystem biasa, maka blok tersebut akan akan ditulis ulang. kalo filenya menjadi lebih besar, maka akan dicarikan blok lagi untuk nyimpan data yang lokasinya entah dimana, kadang jauh dari data yang lama.
Efek kalo pake FS tradisional:
– setelah beberapa lama, apalagi untuk server yang sibuk (banyak read & write) maka file akan terjadi fragmentasi.
– kemampuan read & write menurun
– kalo komputer mati mendadak, maka akan muncul problem, file INconsistency.
bisa aja sih, diakalin dengan journalling filesystem, tapi ngak membantu karena data yang ditulis udah ngak consistent (baru setengah ditulis, lampunya mati). ini adalah cara kerja FS tradisional.
nah, kalo pake ZFS, ZFS akan mencari blok yang baru untuk menyimpan file yang diedit tersebut. Supaya lebih cepat dalam read/write, ZFS punya algoritma buat nyari lokasi blok baru yang optimal. Blok yang lama tidak diganggu gugat. inilah yang disebut copy-on-write. jadi nulisnya ditempat yang baru (seperti kalo copy file toh?)
efek kalo pake ZFS:
– tidak perlu DEFRAG (emangnya jendela?)
– kemampuan I/O tetap stabil, malahan bisa jadi tambah cepat karena ZFS punya algoritma untuk memprediksi file mana saja yang akan di read.
– ni yang penting lagi: kalo komputer mati mendadak, NGAK perlu panik, NGAK perlu pake fsck. karena ZFS bakal pake blok yang lama toh? blok yang baru kan gagal ditulis karena mati lampu.
teknologi COW ini diambil dari teknologi database dan sukses diimplementasikan ke filesystem. i just only can say one word: AMAZING!!

3. setelah ZFS udah SUKSES nulis di tempat yang baru, maka barulah pointernya di update. jadi konsepnya adalah all-or-nothing. Nunggu keseluruhan file bener2 selesai & sukses ditulis, baru kemudian pointernya di update. Blok yang lama akan dianggap kosong, dan bisa ditulis untuk file yang lain. jika ada gangguan selama proses menulis, maka fallback, pake data yang lama. begichuuu…

Q: mysql, postgres, oracle bisa bekerja lebih baik di ZFS?
A: ya iya laah… FS-nya bagus, DB-nya juga jadi bagus dunk?

ini adalah sebagian kecil bahasan tentang ZFS, nanti akan diceritakan lebih lanjut kok. Sabar yah, skr lagi banyak kerjaan ne…

versi pendek dari URL: http://bit.ly/eHFIU7

Untuk lebih dekat dengan ZFS dan batuk2nya: disini, disini, disini

Hardware saya kedetect Solaris ga sih?

without comments

Sering kita dengar pertanyaan berikut:
“hardware xxx apakah sudah dipakai di solaris?”
“Kalo pake solaris, ntar hardware saya kedetect g yah?”
“saya sudah install solaris, kenapa suaranya hilang?”
“payah ni, udah capek2 install, ternyata belom di support”

Pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh para newbie. Sun Microsystem sebagai pembuat Solaris/Opensolaris sudah pasti mikirin pertanyaan ini dengan membuat tools untuk mengecek apakah hardware anda sudah disupport solaris atau belum. Dari sisi user, tools ini sangat bermanfaat sehingga kita tidak perlu buang waktu untuk trial and error.

Artikel dapat diakses disini: Achmad-Hardware saya kedetect Solaris ga sih

Written by Achmad Mardiansyah

November 5th, 2008 at 7:36 pm

Apa bedanya: solaris, opensolaris, solaris express?

with 6 comments

Q: apa bedanya: solaris, opensolaris, solaris express?
A: mirip seperti LINUX. Jika kamu ngomong linux, linux itu adalah nama kernel saja.
Kalo kamu ngomong slackware, fedora, suse, dll, secara konsep itu bukan linux, tapi distro linux. Sehingga kamu bakal salah jika menyebut: linux slackware, linux fedora, dll. Yang benar adalah: distro linux slackware, distro linux fedora. But karena banyak orang awam tentang ini, maka semua dah pada maklum.

OS ngak bisa berguna banyak kalo cuman berisi kernel saja toh?
Microsoft windows yang cuman kernel saja gak bakal bisa memberikan manfaat toh? maka dari itulah ditambahkan program standar, misal: notepad, cmd, paint, dll sehingga, jadilah distro windows. Jadi distro adalah: kernel + program aplikasi lain, kemudian dibundle kedalam media instalasi, misal: CD/DVD.

Opensolaris itu adalah nama kernel, dan sifat kernel ini adalah opensource. kernel ini memiliki lisensi, tetapi lisensi opensolaris bukan GNU, melainkan CDDL yang business friendly. Kamu bisa download kernel opensolaris, mengubahnya, dijadikan sebuah prosuk, tapi kamu berhak untuk tidak memperlihatkan source code kamu itu, sehingga rahasia perusahaan aman. Mirip seperti lisensi BSD yang sangat liberal. Jika sebuah sourcecode direlease dengan BSD, maka kamu bisa download, mengubah, dan mengklaim sourcecode itu adalah milik kamu. Itulah kenapa beberapa perusahaan memilih BSD/CDDL untuk implementasi produknya. mis: juniper, pFsense, dll

Dalam kasus opensolaris, nama distronya juga sama: distro opensolaris. Sehingga kalo kamu ngomong opensolaris saja, kamu perlu menjelaskan lebih lanjut: yang dimaksud itu kernel atau distro?

solaris adalah nama distro. kernelnya diambil dari opensolaris kemudian ditambah aplikasi, trus di bundle ke dalam CD/DVD. bedanya: kalo distro opensolaris yang ngurusin komunitas, distro solaris yang ngurusin adalah sun microsystem langsung. pada distro solaris, sun melakukan testing, maintain, update, RnD, agar distro solaris menjadi tangguh dan stabil. jadi ini distro bener2 diurusin oleh sun microsystem. konsekuensinya, kebanyakan paket2 serta feature2 didalamnya sedikit lebih tertinggal jika dibandingkan dengan distro opensolaris, karena alasan stabilitas.

ohya, setelah merelease distro solaris, sun juga merelease distro “Solaris Express”. Distro ini tersedia bebas, diupdate 2 minggu sekali, buat para developer, hackers, testers, hobbyist, semua orang. gunanya sih biar diajak ngetest distro tersebut, lapor ke sun kalo ada bug, hang, ato apalah. sehingga solaris release berikutnya sudah stabil. Sejak 10 Agustus 2009, Sun menghentikan program solaris express community edition ini. Sehingga, Semua effort yang dikeluarkan sekarang, di fokuskan untuk membangun opensolaris. reference

Mengenai biaya, tidak perlu khawatir, dua-duanya gratis, bisa di download bebas. Sun juga menyediakan link langsung untuk mendownload distro solaris. kalo anda perlu support unprofessional (tanya2 cara pake produk) bisa tanya ke milis opensolaris dan akan dijawab oleh komunitas. kalo pertanyaannya susah, maka jarang ada yang jawab. hehehehe :-p
tapi kalo pengen professional support dari sun langsung (misal: tanya via telpon, respon kurang dari 24 jam jika ada problem, dll), maka harus beli service dari sun. ya iya laah, professional support gitu loh! masak gretongan !?!

btw, redhat tidak menyediakan link langsung untuk download distro redhat, dan redhat berhak melakukan itu. karena didalam distronya terdapat trademark redhat. redhat hanya menyediakan download untuk sourcecode distronya, karena distro redhat berbasis GNU. dari source code inilah kemudian dibuild lagi menjadi CentOS, semua trademark redhat diganti menjadi CentOS. sehingga distro CentOS bisa di download.